Penelitian ini membahas kebijakan ekonomi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Nusantara pada abad ke 17 hingga 18 beserta sampaknya terhadap struktur sosial-ekonomi masyarakat. Dengan menggunakan metode sejarh (historical research) dan pendekatan studi kepustakaan, penelitian ini menelaah arsip VOC, dokumen perjanjian local, serta literature ilmiah mutakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi VOC berorientasi pada monopoli perdaganga rempah, kontrak politik-ekonomi dengan penguasa local, pengendalian produksi melalui sistem kerja paksa, serta penggunaan kekuatan militer. Kebijakan ini mengubah orientasi ekonomi masyarakat dari berbasis kebutuhan domestic menjadi terintegrasi dalam perdangangan global. Dampaknya adalah munculnya ketimpangan sosial-ekonomi, hilangnya kedaulatan local, serta meningkatnya eksploitasi rekyat yang kemudian berlanjut pada sistem tanam paksa (Cultuurstelsel) di era pemerintahan Hindia Belanda. Penelitian ini juga menegaskan adanya perlawanan masyarakat baik dalam bentuk perang, penyeludupan, maupun gerakan sosial sebagai respon terhada kebijakan colonial yang menindas.
Copyrights © 2025