Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil pemodelan genangan tsunami menggunakan dua pendekatan berbeda, yaitu numerik berbasis Delft3D dan spasial berbasis ArcGIS, di kawasan pesisir Pantai Watu Ulo, Kabupaten Jember. Delft3D mensimulasikan propagasi dan genangan gelombang tsunami berdasarkan pemecahan numerik persamaan hidrodinamika, sementara ArcGIS membangun pemodelan genangan berdasarkan parameter spasial seperti kemiringan lereng, kekasaran permukaan, dan tinggi gelombang menggunakan pendekatan kehilangan energi (Hloss). Data ketinggian gelombang di garis pantai yang diperoleh dari simulasi Delft3D digunakan sebagai input dalam pemodelan ArcGIS. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa luas genangan yang diproyeksikan oleh Delft3D mencapai 884,71 hektar, sedangkan hasil dari ArcGIS menunjukkan luasan 611,53 hektar. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Delft3D memberikan estimasi genangan yang lebih luas, sementara ArcGIS menghasilkan sebaran genangan yang lebih terkonsentrasi berdasarkan variasi topografi dan karakteristik permukaan. Dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing pendekatan, penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan terpadu keduanya dapat meningkatkan akurasi dan relevansi dalam pemetaan zona rawan serta perencanaan mitigasi bencana tsunami.
Copyrights © 2025