ALLIRI: Journal of Anthropology
Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 No.1 Juni 2024

MA’ PANGNGAN: EKSISTENSI DAN PROSPEK TRADISI MAKAN SIRIH PADA MASYARAKAT BUNTU BURAKE KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

Randa, Amelia Agnes (Unknown)
Rahman, Abdul (Unknown)



Article Info

Publish Date
08 Jul 2024

Abstract

ABSTRAKTradisi menyirih merupakan tradisi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi menyirih atau menguyah sirih merupakan tradisi mengunyah bahan-bahan nyirih. Secara umum ada tiga bahan-bahan sebagai unsur utama dari bahan nyirih, yakni pinang, daun sirih, serta kapur sirih. Kapur sirih sering disebut juga injet. Di setiap daerah, tradisi menyirih memiliki makna yang berbeda-beda, namun secara umum tradisi ini membawa nilai kebaikan. Sudah lama dimaknai bahwa perpaduan sirih dan pinang menjadi simbol persetubuhan atau pernikahan. Buah pinang merepresentasikan unsur "panas" dan daun sirih merepresentasikan unsur "dingin". Selain itu, tradisi menyirih juga memiliki manfaat kesehatan, terutama kesehatan mulut dan gigi. Panjangnya usia tradisi menyirih atau nyirih masyarakat nusantara setidaknya terlihat dalam salah satu relief di Candi Borobudur (abad ke-8) dan Candi Sojiwan (abad ke-9). Relief itu memperlihatkan tempat sirih dan tempat meludah (dubang) serta pahatan orang yang mengunyah disampingnya. Para arkeolog menafsirkan sebagai tengah mengunyah sirih. Saat ini, masyarakat kebanyakan sudah meninggalkan tradisi menyirih. Jika masih dijumpai seperangkat alat menyirih dalam wadah khusus dipajang sebagai perlengkapan pernikahan. 

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

JSB

Publisher

Subject

Humanities Social Sciences

Description

ALLIRI: Journal of Anthropology providing a platform that welcomes and acknowledges high quality empirical original research papers about the results of ethnographic/qualitative research on certain topics and is related to ethnic/social groups in Southeast Asia, particularly in Indonesia; This ...