Toponimi jalan merupakan representasi linguistik yang mencerminkan identitas sosial dan budaya suatu daerah. Penelitian ini bertujuan mengkaji struktur bahasa yang digunakan dalam penamaan jalan di Provinsi Bali, serta memproyeksikan peran dan transformasinya dalam konteks kultural di masa depan. Kajian dilakukan melalui analisis linguistik terhadap nama-nama jalan yang tersebar di berbagai wilayah Bali, dengan fokus pada unsur morfologis, sintaksis, dan semantis yang terkandung di dalamnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa penamaan jalan di Bali didominasi oleh unsur bahasa daerah, tokoh-tokoh lokal, istilah religius, dan elemen geografis yang kuat. Struktur tersebut memperlihatkan keterikatan erat antara bahasa dan nilai-nilai lokal masyarakat Bali. Namun, dalam menghadapi arus globalisasi, pariwisata, dan digitalisasi sistem informasi geografis, keberadaan dan bentuk toponimi tersebut berpotensi mengalami pergeseran. Proyeksi kultural menunjukkan bahwa pelestarian struktur linguistik dalam penamaan jalan menjadi penting untuk menjaga kontinuitas identitas budaya Bali di tengah perubahan zaman. Kajian ini menekankan pentingnya integrasi kebijakan penamaan jalan yang berwawasan budaya dan berpandangan ke masa depan.
Copyrights © 2025