Pesatnya perkembangan teknologi pembayaran digital melalui implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menghadirkan metode transaksi non-tunai yang praktis dan efisien, termasuk di kalangan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi penggunaan QRIS serta dampaknya terhadap kondisi keuangan mahasiswa. Sampel penelitian berjumlah 396 mahasiswa Universitas Mataram yang diperoleh dengan metode Slovin. Analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS) melalui SmartPLS 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja dan ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap intensi penggunaan QRIS, sedangkan pengaruh sosial, kondisi yang memfasilitasi, dan keamanan tidak berpengaruh signifikan. Tingkat intensi penggunaan QRIS tergolong sedang namun juga terbukti berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan mahasiswa, menunjukkan bahwa QRIS berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan. Secara teoretis, hasil penelitian ini memperkuat model UTAUT dalam konteks keuangan digital di kalangan generasi muda. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah, lembaga keuangan, dan pihak universitas untuk meningkatkan literasi serta adopsi pembayaran digital melalui edukasi dan kemudahan akses QRIS bagi mahasiswa.
Copyrights © 2025