Mesin Gerinda merupakan salah satu mesin perkakas yang memegang peranan penting dalam suatu proses produksi di industri. Pada dasarnya proses pengerindaan benda kerja yang bergerak di conveyor, sedangkan alat pemotongnya bergerak pemakanan (feeding) sepanjang benda kerja akibatnya terjadilah penyayatan oleh feeding sehingga terbentuk geram. Dalam proses ini terdapat pengaruh hasil nilai kekasaran permukaan akibat dari pemakanan (feeding) tersebut. Untuk mendapatkan tingkat kekasaran yang ideal dipengaruhi oleh beberapa parameter yang ada. Variasi parameter proses gerinda silindris antara lain kecepatan putaran benda kerja dan kedalaman pemakanan (feeding). Penelitian ini menggunakan tiga variasi pada putaran benda kerja yaitu Variabel bebasnya adalah kedalaman potong (0.5 mm, 0.10 mm, 0.15 mm), kecepatan putar mesin gerinda (35 rpm, 44 rpm, dan 55 rpm), sudut potong (85°, 90°,95°). Variabel kontrolnya adalah mesin Gerinda silindris, Penelitian ini mengunakan item oil seal bahan baja JSC 270 C, langkah pemakanan (feeding), dan operator. Variable terikatnya adalah tingkat kekasaran. Dari hasil pengujian ANOVA menunjukan nilai Sig.< 0.001 dengan α = 0.05, dan uji lanjutan Ducan menyatakan bahwa ada pengaruh kedalaman potong, kecepatan putar mesin gerinda silindris, dan sudut terhadap kekasaran permukaan hasil Gerinda silindris bahan Baja JSC 270 C Nilai kekasaran permukaan rata-rata aritmatik (Ra) terbaik atau terkecil adalah (6.29µm) dihasilkan dari parameter kedalaman potong 0.5 mm, kecepatan spindel 55 Rpm dan sudut potong 85°.
Copyrights © 2024