Indonesia adalah sebuah negara yang mayoritas penduduknya terlibat dalam sektor pertaniansebagai petani karena sifat agrarisnya. Sektor pertanianmemiliki peran penting di negara ini, karena dapat membantu mengatasi krisis yang terjadi. Tikus sawah(Rattus argentiventer) merupakan salah satu hama utamayang merugikan pada pertanaman padi. Dampak buruk dari serangan tikus ini dapat berupa kerugian jumlahproduksi karena tanaman padi dimakan oleh tikus. Di Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Lamongan, petanimenghadapi kegagalan panen pada musim tanam kedua tahun ini akibat tikus merusak tanaman padi. Dengantujuan mengatasi masalah ini, dilakukan implementasi aplikasi IoT Blynk. Aplikasi ini diintegrasikan dengan Mikrokontroler Wemos D1 Mini yang dilengkapi dengan Modul WiFi. Dalam proses implementasi dan pengujian,aplikasi Blynk IoT berhasil mengontrol sistem pertanian dari jarak jauh melalui jaringan terhubung. Frekuensiyang dihasilkan oleh sistem juga mampu mencapai kisaran frekuensi ultrasonik antara 20 hingga 58 kHz.Penghitungan persentase kesalahan (percent error calculation) juga menunjukkan hasil yang baik, dengantingkat kesalahan di bawah 8%. Dengan demikian, sistemini terbukti efektif dan berfungsi dengan baik dalam mengatasi masalah serangan tikus pada pertanian. Kata kunci — sektor pertanian, tikus sawah, kerusakan, Aplikasi Blynk IoT, mikrokontroler, frekuensi, percent errorcalculation
Copyrights © 2024