Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Deteksi Automatis Skema Modulasi Sinyal OFDM menggunakan Ciri Statistik dan Klasifikasi PSO PAMBUDI, AFIEF DIAS; TJONDRONEGORO, SUHARTONO; WIJANTO, HEROE
Jurnal Elkomika Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Elkomika
Publisher : Jurnal Elkomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pengenalan format modulasi dari sinyal yang dideteksi merupakan salah satu bahasan penting pada sistem intelligent receiver yang digunakan untuk aplikasi di bidang militer maupun komersial. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan klasifikasi skema modulasi pada sinyal OFDM yaitu QPSK, 16-QAM dan 64-QAM. Sinyal OFDM tersebut disimulasikan melewati kanal frequency selective fading dan additive white gaussian noise. Sistem klasifikasi yang dibuat menggunakan ekstraksi ciri statistik dan pengklasifikasi berupa diagram keputusan dengan threshold yang dioptimasi menggunakan algoritma particle swarm optimization (PSO). Pada proses klasifikasi ditambahkan sistem voting dengan skenario penggunaan jumlah simbol OFDM sebanyak 1, 5, 10, 15 dan 20. Hasil akurasi klasifikasi yang optimum didapatkan pada penggunaan lima simbol OFDM yaitu 100 %, 99 %, 96 % untuk klasifikasi QPSK, 16-QAM, 64-QAM pada minimum SNR receiver standar WiMAX IEEE 802.16e. Kata kunci: klasifikasi skema modulasi OFDM, ciri statistik, PSO. Abstract Modulation recognition of the detected signal is one of important topics on intelligent receiver system used for military and commercial applications. (Therefore) This research explored the classifications of the OFDM signal modulation scheme namely QPSK, 16-QAM and 64-QAM. The OFDM signal was simulated to pass through frequency selective fading channel and additive white gaussian noise. The classification system was developed using statistical feature extraction with a decision diagrams (tree diagram) as a classifier optimized by PSO algorithm. The increasing number of OFDM symbols in the classification process that applied a voting system improved the accuracy of the classification of each modulation scheme. The optimum accuracy of the classification had been obtained when five OFDM symbols were applied in the classification scenario. The accuracy was 100% for QPSK classification, 99 % for 16-QAM classification and 96 % for 64-QAM classification on the minimum SNR accepted by the receiver of a system that applied a standard WiMax IEEE 802.16e.   Keywords: classification modulation schemes OFDM, statistical characteristics, PSO.
Deteksi Automatis Skema Modulasi Sinyal OFDM menggunakan Ciri Statistik dan Klasifikasi PSO PAMBUDI, AFIEF DIAS; TJONDRONEGORO, SUHARTONO; WIJANTO, HEROE
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 3, No 2 (2015): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v3i2.133

Abstract

ABSTRAKPengenalan format modulasi dari sinyal yang dideteksi merupakan salah satu bahasan penting pada sistem intelligent receiver yang digunakan untuk aplikasi di bidang militer maupun komersial. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan klasifikasi skema modulasi pada sinyal OFDM yaitu QPSK, 16-QAM dan 64-QAM. Sinyal OFDM tersebut disimulasikan melewati kanal frequency selective fading dan additive white gaussian noise. Sistem klasifikasi yang dibuat menggunakan ekstraksi ciri statistik dan pengklasifikasi berupa diagram keputusan dengan threshold yang dioptimasi menggunakan algoritma particle swarm optimization (PSO). Pada proses klasifikasi ditambahkan sistem voting dengan skenario penggunaan jumlah simbol OFDM sebanyak 1, 5, 10, 15 dan 20. Hasil akurasi klasifikasi yang optimum didapatkan pada penggunaan lima simbol OFDM yaitu 100 %, 99 %, 96 % untuk klasifikasi QPSK, 16-QAM, 64-QAM pada minimum SNR receiver standar WiMAX IEEE 802.16e.Kata kunci: klasifikasi skema modulasi OFDM, ciri statistik, PSO.ABSTRACTModulation recognition of the detected signal is one of important topics on intelligent receiver system used for military and commercial applications. (Therefore) This research explored the classifications of the OFDM signal modulation scheme namely QPSK, 16-QAM and 64-QAM. The OFDM signal was simulated to pass through frequency selective fading channel and additive white gaussian noise. The classification system was developed using statistical feature extraction with a decision diagrams (tree diagram) as a classifier optimized by PSO algorithm. The increasing number of OFDM symbols in the classification process that applied a voting system improved the accuracy of the classification of each modulation scheme. The optimum accuracy of the classification had been obtained when five OFDM symbols were applied in the classification scenario. The accuracy was 100% for QPSK classification, 99 % for 16-QAM classification and 96 % for 64-QAM classification on the minimum SNR accepted by the receiver of a system that applied a standard WiMax IEEE 802.16e.Keywords: classification modulation schemes OFDM, statistical characteristics, PSO.
Deteksi Automatis Skema Modulasi Sinyal OFDM menggunakan Ciri Statistik dan Klasifikasi PSO PAMBUDI, AFIEF DIAS; TJONDRONEGORO, SUHARTONO; WIJANTO, HEROE
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 3, No 2: Published July - December 2015
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v3i2.133

Abstract

ABSTRAKPengenalan format modulasi dari sinyal yang dideteksi merupakan salah satu bahasan penting pada sistem intelligent receiver yang digunakan untuk aplikasi di bidang militer maupun komersial. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan klasifikasi skema modulasi pada sinyal OFDM yaitu QPSK, 16-QAM dan 64-QAM. Sinyal OFDM tersebut disimulasikan melewati kanal frequency selective fading dan additive white gaussian noise. Sistem klasifikasi yang dibuat menggunakan ekstraksi ciri statistik dan pengklasifikasi berupa diagram keputusan dengan threshold yang dioptimasi menggunakan algoritma particle swarm optimization (PSO). Pada proses klasifikasi ditambahkan sistem voting dengan skenario penggunaan jumlah simbol OFDM sebanyak 1, 5, 10, 15 dan 20. Hasil akurasi klasifikasi yang optimum didapatkan pada penggunaan lima simbol OFDM yaitu 100 %, 99 %, 96 % untuk klasifikasi QPSK, 16-QAM, 64-QAM pada minimum SNR receiver standar WiMAX IEEE 802.16e.Kata kunci: klasifikasi skema modulasi OFDM, ciri statistik, PSO.ABSTRACTModulation recognition of the detected signal is one of important topics on intelligent receiver system used for military and commercial applications. (Therefore) This research explored the classifications of the OFDM signal modulation scheme namely QPSK, 16-QAM and 64-QAM. The OFDM signal was simulated to pass through frequency selective fading channel and additive white gaussian noise. The classification system was developed using statistical feature extraction with a decision diagrams (tree diagram) as a classifier optimized by PSO algorithm. The increasing number of OFDM symbols in the classification process that applied a voting system improved the accuracy of the classification of each modulation scheme. The optimum accuracy of the classification had been obtained when five OFDM symbols were applied in the classification scenario. The accuracy was 100% for QPSK classification, 99 % for 16-QAM classification and 96 % for 64-QAM classification on the minimum SNR accepted by the receiver of a system that applied a standard WiMax IEEE 802.16e.Keywords: classification modulation schemes OFDM, statistical characteristics, PSO.
Implementasi Aplikasi Blynk Iot Untuk Mengkontrol Sistem Ultrasonik Berbasis Mikrokontroller Wemos D1 Mini Pengendali Tikus Jangka Panjang Pada Lahan Pertanian Saputra , Kurniawan Setiaji; Arseno, Dharu; pambudi, Afief Dias
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah sebuah negara yang mayoritas penduduknya terlibat dalam sektor pertaniansebagai petani karena sifat agrarisnya. Sektor pertanianmemiliki peran penting di negara ini, karena dapat membantu mengatasi krisis yang terjadi. Tikus sawah(Rattus argentiventer) merupakan salah satu hama utamayang merugikan pada pertanaman padi. Dampak buruk dari serangan tikus ini dapat berupa kerugian jumlahproduksi karena tanaman padi dimakan oleh tikus. Di Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Lamongan, petanimenghadapi kegagalan panen pada musim tanam kedua tahun ini akibat tikus merusak tanaman padi. Dengantujuan mengatasi masalah ini, dilakukan implementasi aplikasi IoT Blynk. Aplikasi ini diintegrasikan dengan Mikrokontroler Wemos D1 Mini yang dilengkapi dengan Modul WiFi. Dalam proses implementasi dan pengujian,aplikasi Blynk IoT berhasil mengontrol sistem pertanian dari jarak jauh melalui jaringan terhubung. Frekuensiyang dihasilkan oleh sistem juga mampu mencapai kisaran frekuensi ultrasonik antara 20 hingga 58 kHz.Penghitungan persentase kesalahan (percent error calculation) juga menunjukkan hasil yang baik, dengantingkat kesalahan di bawah 8%. Dengan demikian, sistemini terbukti efektif dan berfungsi dengan baik dalam mengatasi masalah serangan tikus pada pertanian. Kata kunci — sektor pertanian, tikus sawah, kerusakan, Aplikasi Blynk IoT, mikrokontroler, frekuensi, percent errorcalculation
Analisis Frekuensi Ultrasonik Yang Efektif Guna Mengendalikan Hama Tikus Tampubolon, Lamdani; Arseno, Dharu; Pambudi, Afief Dias
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertanian menjadi bagian terpentingkarna memiliki peranan besar dalam perekonomian dunia.Namun, dalam setiap proses yang harus dilalui setiap hari,tentunya keberhasilan juga selalu berdampingan dengankegagalan. Di mana banyak para petani yang mengeluhdikarenakan mengalami kerugian dari gagal panen pada lahanpertanian milik petani. Tikus sawah merupakan hama bagiberbagai jenis tanaman dalam lahan pertanian. Pada tahun2001, serangan hama tikus berhasil merusak lahan pertaniansebesar 858443 ha dengan periode Januari – Juni ataumeningkat sebesar 0,37% dari serangan 2 tahun sebelumnya.Dan meningkat juga sebesar 7,7% dalam 5 tahun terakhirsebelumnya sebesar 54266 ha, dari 58443 ha yang terserangtersebut 1842 ha diantaranya mengalami gagal panen. Tujuanpeneliti melakukan penelitian ini ingin mendapatkan frekuensiultrasonik yang efektif untuk membantu petani agar gagalpanen tidak meningkat setiap tahunnya. Metode penelitiandilakukan dengan menguji frekuensi input sebanyak 38 sampelmulai dari 10 kHz hingga 47 kHz, penelitian dilakukansebanyak 4 percobaan, kemudian peneliti mengambil irisanfrekuensi input ultrasonik dari 4 percobaan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa 11 kHz, 22 kHz, 26 kHz, dan 34 kHzsebagai frekuensi input ultrasonik yang efektif. Kesimpulannyaadalah terdapat 4 frekuensi yang dapat digunakan dalammengendalikan ataupun mengusir tikus dari lahan pertanian. Kata kunci— lahan pertanian, mengusir hama tikus, frekuensi input, output frekuensi osiloskop, output frekuensimultimeter, frekuensi ultrasonik efektif
Daya Tahan Energi Baterai dan Solar Cell Terhadap Sistem Ultrasonik pengendali Hama Tikus Siregar, Hidayah Alfurqana; Arseno, Dharu; Pambudi, Afief Dias
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era kemajuan teknologi dan pertanian,peran sektor pertanian dan teknologi sangatlah penting bagiperkembangan ekonomi suatu negara. Energi terbarukan,khususnya energi matahari, memiliki potensi besar untukmendukung perkembangan kedua sektor ini. Namun, hamatikus sawah menjadi tantangan serius dalam pertanian,terutama pada tanaman padi. Solusi pengendalian menggunakanracun memiliki dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan.Oleh karena itu, perancangan alat pengendali tikus yang ramahlingkungan dan efektif menjadi penting. Penelitian ini bertujuanuntuk merancang alat pengendali tikus dengan daya tahanenergi yang kontinu serta memudahkan para petani dalammengawasi lahan pertanian. Alat ini menerima energi dari sinarmatahari dan baterai, dengan panel surya menyediakan dayapada siang hari dan baterai pada malam hari. Alat akanmengirimkan sinyal ultrasonik untuk mengusir tikus danmemberikan informasi baterai serta tegangan melalui aplikasiBlynk. Pengujian daya masuk alat dilakukan denganperformance testing. Dalam kesimpulan, panel surya pada alatini tidak mampu memenuhi kebutuhan daya secara optimal.Pengisian daya dengan kabel Jack dan Mikro USB lebih cocok.Dalam pengembangan selanjutnya, disarankan untukmempertimbangkan sumber daya yang lebih efisien demikinerja optimal alat pengendali tikus ini. Dengan demikian,solusi ramah lingkungan dan efektif dalam mengatasi hamatikus sawah dapat diwujudkan. Kata kunci — tikus, petani, ultrasonik, panel surya, pengendalian tikus, mikrokontroler
Analisis Pengaruh Jarak Terhadap Output Frekuensi Ultrasonik Pada Hama Tikus Muarif, Muarif; Arseno, Dharu; Pambudi, Afief Dias
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya pengendalian hama tikus telah melibatkan metode seperti gropyokan, penggunaan predatorseperti burung hantu (Tyto alba), rodentisida, dan pemasanganpagar listrik oleh petani. Namun, keberhasilan pengendalianbelum konsisten, tanpa solusi tunggal untuk masalah hamatikus di berbagai ekosistem. Untuk mengatasi permasalahan ini,peneliti mengusulkan sistem pengendalian yang memancarkansuara ultrasonik pada frekuensi tertentu, mengganggupendengaran tikus dan mengusir mereka dari lahan pertanian.Sistem ini dilengkapi panel surya untuk menyimpan energi dimalam hari dan baterai cadangan untuk kestabilan pasokanenergi. Prinsip operasi sistem ini mengganggu sistempendengaran tikus dalam jangkauan perangkat, menghalangitikus untuk mendekati lahan. Pengendalian menggunakanmikrokontroler Wemos D1 Mini dan speaker piezo 40 kHz,mencakup rentang frekuensi 0 kHz hingga 50 kHz. Tikusterganggu pada frekuensi ultrasonik di atas 20 kHz hingga 60kHz. Panel surya memberikan sumber daya mandiri padasistem. Solusi ini menjanjikan alternatif efektif danberkelanjutan untuk pengendalian hama tikus pada lahan pertanian. Kata kunci— Petani, Hama Tikus, Piezo, Frekuensi, Panel Surya