Latar bekalang : Jahe merah mengandung senyawa fenol yang dapat digunakan sebagai immunomodulator dimasa pandemi Covid-19. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan jahe dalam bentuk jamu yang pengkonsumsianya tidak mudah diterima oleh semua kalangan. Oleh karena itu penelitian ini menginovasi jamu kedalam bentuk gummy jelly. Karakteristik terpenting pada gummy jelly terletak pada tekstur. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekstur gummy jelly adalah bahan pembentuk gel yang salah satunya yaitu karagenan.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh karagenan terhadap karakteristik gummy jelly ekstrak jahe merah dan konsentrasi karagenan yang menghasilkan karakter fisikokimia terbaik.Metode : Sediaan gummy jelly dibuat 3 formula dengan menggunakan karagenan variasi konsentrasi 3%, 4,5%, dan 6%. Data diperoleh dari mengumpulkan hasil pengujian fisikokimia gummy jelly yang meliputi uji organoleptis, pH, kadar air, hedonik dan stabilitas. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjut dengan uji Tukey HSD taraf 5%.Hasil : Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan karagenan berpengaruh terhadap kadar air (P<0,05) namun tidak berpengaruh terhadap nilai pH (p>0,05) gummy jelly ekstrak jahe merah. Semakin tinggi konsentrasi karagenan akan menurunkan kadar air. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa karagenan berpengaruh terhadap tekstur. Semakin tinggi kadar air pada gummy jelly maka tekstur akan semakin kenyal.Kesimpulan : Karagenan berpengaruh terhadap karakteristik gummy jelly ekstrak jahe merah yang meliputi kadar air dan tekstur. Namun tidak berpengaruh terhadap organoleptis warna, aroma, rasa, nilai pH dan stabilitas penyimpanan. Hasil uji sifat fisikokimia telah memenuhi syarat. Formula terbaik yaitu formula 1 dengan konsentrasi karagenan 3%. Kata kunci: jahe merah, karagenan, gummy jelly, karakter fisikokimia.
Copyrights © 2022