Penelitian ini diawali dengan semakin meningkatkan angka fertilitas dan masih tingginya cakupan kesertaan KB non-MKJP (suntik, pil, kondom) dan semakin menurunnya penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Pasangan Usia Subur (PUS). Fakta tersebut seharusnya didukung dengan semakin gencarnya akses informasi dan pelayanan secara merata dilini lapangan. Penyuluh KB, yang bertugas memberi penyuluhan pada saat ini jumlahnya semakin berkurang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kader KB dalam meningkatkan akseptabilitas pusmupar pada pelayanan kontrasepsi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sawahan dan Semampir, Kota Surabaya.
Copyrights © 2014