Batik adalah kain bermotif yang dibuat dengan cara menorehkan lilin (malam) di atasnya. PT PLN Nusantara Power UP Rembang memiliki desa binaan yang didalamnya terdapat industri batik skala rumah tangga yang belum memiliki unit pengolahan limbah. Limbah cair batik langsung dibuang ke lingkungan sehingga dapat berpotensi menyebabkan pencemaran. Desa binaan ini terletak di Desa Sendangasri, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Limbah hasil fly ash yang berasal dari PT PLN Nusantara Power UP Rembang akan digunakan untuk mengolah limbah cair batik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas limbah cair batik, mengetahui kemampuan fly ash dalam menurunkan kadar pencemar limbah cair batik, dan merancang arahan pengelolaan berdasarkan hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Pengambilan sampel limbah cair batik dilakukan secara grab sampling. Pengujian laboratorium dilakukan pada parameter COD, TSS, Khrom Total, dan pH. Metode eksperimental yaitu dengan percobaan unit filtrasi skala laboratorium dengan variasi ketebalan fly ash (0 cm, 10 cm, dan 20 cm) dan variasi waktu kontak (90 menit, 120 menit, dan 180 menit). Hasil penelitian menunjukkan parameter COD dan TSS masih berada di atas baku mutu, yaitu sebesar 4557,5 mg/L dan 227 mg/L. Efisiensi terbesar yang dihasilkan adalah pada ketebalan fly ash 10 cm dan waktu kontak 120 menit yang menghasilkan kadar COD dan TSS sebesar 258,3 mg/L dan 45 mg/L. Unit pengolahan yang direkomendasikan adalah unit ekualisasi, unit filtrasi, dan unit anaerobic baffle reactor (ABR)
Copyrights © 2024