Peningkatan kebutuhan komoditas pertambangan bahan galian batuan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Sehingga saat ini banyak dilakukan proses eksploitasi bahan galian batuan. Di Padukuhan Dengkleng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dijumpai salah satu lereng bekas tambang yang ditinggalkan terletak di sekitar pemukiman warga. Oleh karena itu, diperlukan rekayasa lereng tersebut untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan lingkungan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng serta menentukan rekayasa lereng yang tepat untuk menjaga kestabilan lereng tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Metode analisis yang digunakan yaitu metode survei dan pemetaan lapangan, metode analisis laboratorium, metode spancer, dengan teknik pengambilan sampel berupa teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis kestabilan lereng, nilai faktor keamanan pada lereng barat sebesar 0,463. Sedangkan lereng timur memiliki nilai faktor keamanan sebesar 0,480. Kedua nilai faktor keamanan tersebut termasuk dalam golongan lereng labil sesuai klasifikasi Bowles, 1989 dan berpotensi longsor menurut Kepmen ESDM. Arahan pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu dengan rekayasa geometri lereng, rekayasa vegetasi lereng, dan pembuatan dinding penahan tanah.
Copyrights © 2024