Kebijakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) merupakan pilar strategis Indonesia untuk memperkuat industri lokal di tengah persaingan global. Namun, implementasinya melibatkan dinamika kompleks antara agensi negara dan tekanan struktural ekonomi global. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan P3DN dari perspektif ekonomi politik pembangunan, dengan menggunakan state-centered approach dan Teori Ketergantungan sebagai kerangka analisis. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) untuk mensintesis literatur akademis yang relevan dan laporan institusional. Hasil analisis menunjukkan adanya sebuah dialektika fundamental. Dari perspektif state-centered, P3DN adalah manifestasi otonomi negara untuk melindungi industri baru (infant industry) dan membangun kapasitas nasional. Namun, dari lensa Teori Ketergantungan, kebijakan ini dilihat sebagai bentuk neo-Industrialisasi Substitusi Impor (ISI) yang berisiko menciptakan ketergantungan baru pada teknologi dan modal asing. Validitas kekhawatiran ini diperkuat oleh temuan literatur yang menunjukkan bahwa implementasi P3DN masih terhambat oleh tantangan internal (kapasitas industri dan SDM) dan tekanan eksternal (aturan perdagangan global). Disimpulkan bahwa keberhasilan P3DN tidak dapat diukur semata dari pemenuhan target kuantitatif, tetapi dari terbangunnya kapabilitas inovasi domestik yang substantif. Oleh karena itu, strategi P3DN direkomendasikan untuk bergeser dari sekadar pemenuhan formalitas menuju penguatan ekosistem teknologi secara fundamental untuk menghindari jebakan ketergantungan baru.
Copyrights © 2025