Indonesia menjadi negara yang memiliki kualitas udara terburuk di Asia Tenggara dengan ditandai tingginya penggunaan kendaraan yang berasal dari minyak dan gas bumi. Sebagai negara yang menyumbang banyak emisi CO2 di dunia, Pemerintah Indonesia secara resmi telah menerbitkan bantuan subsidi untuk pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Program subsidi yang dicanangkan tersebut menuai banyak pro dan kontra di kalangan publik. Berdasarkan kajian literatur yang penulis lakukan, terdapat tiga dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat akibat adanya subsidi KBLBB, antara lain dampak terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi seberapa besar dampak terhadap masyarakat atas diberlakukannya subsidi KBLBB melalui aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Serta untuk mengetahui alternatif kebijakan yang diharapkan oleh masyarakat dalam program transisi energi melalui pendekatan top-down agar kebijakan yang disusun oleh Pemerintah dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Penelitian menggunakan mix method research (explanatory / confirmatory research and description research) dengan sampel yang berjumlah 130 responden dari berbagai stratifikasi sosial. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) – Partial Least Square (PLS) 4.0 dan analisis NVIVO (Non-Numerical Unstructured Data Indexing Searching and Theorizing - VIVO). Hasil penelitian ini adalah subsidi KBLBB akan berpengaruh signifikan terhadap ekonomi sebesar 27,1%, lingkungan 40,9% dan sosial 57,2% secara keseluruhan. Artinya adanya subsidi KBLBB akan berpengaruh secara signifikan terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial yang akan dirasakan langsung oleh masyarak. Dalam proses transisi energi, masyarakat juga lebih menginginikan transisi energi dengan mengoptimalkan penggunaan energi baru terbarukan.
Copyrights © 2024