INTISARI Â Kajian penampilan teknologi varietas unggul baru padi pada pengelolaan tanaman terpadu menggunakan lima varietas unggul baru yaitu Hipa 8, Hipa 9, Hipa Jatim 2, Hipa 18 and Hipa 19 dilaksanakan di Kelompok Tani Kalangan, Ngipah, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta selama musim hujan (MH) 2014/2015. Bibit berumur 15 hari dengan satu bibit per lubang ditanam secara jajar legowo (tajarwo) 4:1, jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm, dengan 256.000 populasi tanaman. Luas plot per varietas adalah 2000 m2. Varietas tersebut digunakan sebagai perlakuan. Ciherang dan Situ Bagendit sebagai varieties popular yang ditanam dengan populasi yang sama oleh petani digunakan sebagai pembanding. Data dianalisis dengan uji t. Hipa 19 dan Hipa 8 merupakan varietas dengan hasil tertinggi (7,7 dan 7,6 t/ha) dibandingkan dengan varietas pembanding maupun varietas yang diuji lainnya. Hasil tertinggi pada Hipa 19 dan Hipa 8 tersebut didukung oleh komponen hasil utama yaitu jumlah gabah isi, jumlah gabah total, dan jumlah anakan produktif. Semua varietas yang dikaji berumur genjah sampai sedang, kecuali Hipa Jatim 2 dengan umur tanaman 125 hari. Hipa 19 memberikan keuntungan yang paling tinggi dibandingkan dengan varietas unggul baru lainnya yang diuji dan paling disukai petani karena lebih pulen, lebih putih, lebih berkilap, dan lebih wangi. Kata kunci : Hipa, Ciherang, Situ Bagendit, jajar legowo
Copyrights © 2015