Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, dalam menghadapi era digitalisasi dan persaingan yang semakin ketat, banyak UMKM yang kesulitan dalam membangun branding yang efektif untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Pendekatan behavior menjadi salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan ini. Artikel ini mengkaji bagaimana penerapan prinsip-prinsip behavior, khususnya melalui pengkondisian klasik (classical conditioning) dan operant conditioning, dapat digunakan untuk mengoptimalkan branding UMKM. Melalui pengulangan elemen-elemen branding yang konsisten, seperti logo, warna, dan slogan, UMKM dapat membentuk asosiasi positif dalam benak konsumen, yang pada akhirnya meningkatkan daya tarik produk mereka. Penelitian juga menunjukkan bahwa kualitas layanan dan pengalaman konsumen yang menyenangkan sangat berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Oleh karena itu, UMKM perlu menciptakan pengalaman konsumen yang memuaskan agar dapat mempertahankan pelanggan dan mendorong pembelian ulang. Dengan memanfaatkan data dan wawasan tentang perilaku konsumen, UMKM dapat merancang strategi branding yang lebih relevan dan menarik, serta memperkuat hubungan emosional dengan konsumen.
Copyrights © 2025