Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk megetahui Kegiatan anggota komunitas SEXCOM di Kota Pekanbaru. 2. Untuk Mengetahui fungsi sosial keberadaan komunitas SEXCOM di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunkan teknik wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Tempat penelitian berada Bengkel Usgar, Jl. Anggrek Putih, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail, Pekanbaru. Sebagai subjek penelitian adalah anggota komunitas scooterist extreme community yang ada di Kota Pekanbaru yang berjumlah 12 orang, namun karena ada anggota yang sudah tidak aktif, maka subjek menjadi 7 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk-bentuk kegiatan anggota komunitas vespa scooterist extreme community di Kota Pekanbaru antara lain adalah: Anniversary Scooterist extreme Community Indonesia yang diadakan setiap tahun dan merupakan acara besar yang dilakukan komunitas ini, touring untuk menghadiri acara komunitas lain di dalam Provinsi Riau maupun di luar Provinsi Riau, Pertemuan setiap Sebulan Sekali agar silaturahmi tetap terjaga antar sesama anggota komunitas SEXCOM, merubah vespa ke bentuk extreme yaitu merubah vespa dari bentuk asli menjadi bentuk gerobak, ceper, dan ada juga berbentuk seperti tank perang, silaturahmi ke komunitas lain untuk silaturahmi ke komunitas lain, touring untuk menghadiri acara vespa maupunhanya sekedar jalan-jalan keliling indonesia, halal bi halal yang dilakukan setiap tahun untuk menjalin silaturahmi antar scooterist di Kota Pekanbaru, Kegiatan sosial kegiatan sosial seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam dan juga bagi yang sedang membutuhkan seperti sedang sakit parah. Fungsi sosial keberadaan komunitas vespa Sexcom di Kota Pekanbaru berkaitan dengan fungsi manifest dan fungsi laten. Beberapa aspek yang berkaitan dengan fungsi manifest komunitas vespa Scooterist extreme community di Kota Pekanbaru antara lain adalah, 1. bahwa hubungan sosial pada Scooterist Extreme Community ini bersifat kekeluargaan, komunitas ini menganggap anggota lain bukan teman melainkan keluarga, 2. Fungsi persuasi yang ada dalam komunitas ini seperti ajakan untuk tetap melestarikan budaya naik vespa kepada pecinta vespa lainnya, 3. Fungsi problem solving atau fungsi pemecahan masalah dalam komunitas SEXCOM, Club Vespa memiliki solidaritas yang tinggi, akan tetapi tetap juga tidak lepas dari masalah-masalah yang dihadapi anggota dalam Clubnya maka komunitas SEXCOM menyelesaikan maalah dengan cara musyawarah bersama. 4. Fungsi terapi yang dimaksud adalah terapi fisik dan psikoterapi (terapi kejiwaan), bagi anggota komunitas SEXCOM mengendarai vespa merupakan cara untuk meringankan beban fikiran. Kemudian beberapa aspek mengenai fungsi laten meliputi fungsi 1. Stratifikasi sosial seperti adanya struktur organisasi dalam komunitas ini menjadikan anggota yang sebelumnya belum pernah berorganisasi menjadi paham dengan tugas yang didapatkan di dalam komunitas SEXCOM, 2. Fungsi pecarian unsur modal sosial seperti banyaknya pertemanan akan membuat seseorang mudah untuk mendapatkan info yang dibutuhkan, kemudian 3. Fungsi eksistensi diri yaitu anggota yang sebelumnya tidak percaya diri setelah bergabung dengan komunitas ini merasa tingkat kepercayaan dirinya bertambah karena seringnya berinteraksi dengan orang banyak.
Copyrights © 2025