Kekerasan seksual di institusi pendidikan merupakan persoalan sosial yang kompleks, sering kali tersembunyi di balik struktur formal dan simbol-simbol otoritas seperti seragam, jabatan, dan budaya disiplin. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut melalui telaah literatur dengan menggunakan perspektif sosiologi kritis Pierre Bourdieu, khususnya konsep habitus dan kekuasaan simbolik. Metode yang digunakan adalah studi pustaka terhadap berbagai artikel ilmiah, laporan lembaga, serta teori-teori sosiologis yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kekerasan seksual di lingkungan sekolah tidak hanya merupakan tindakan individual, melainkan bagian dari konstruksi sosial yang dibentuk oleh habitus institusional dan relasi kuasa simbolik. Guru atau staf pendidik yang memiliki modal simbolik sering kali memanfaatkan posisinya untuk melakukan dominasi, sementara siswa berada dalam posisi yang sulit untuk melawan karena terbentuknya habitus kepatuhan dan budaya bungkam. Kajian ini menegaskan pentingnya membongkar mekanisme sosial dan simbolik yang memungkinkan kekerasan seksual terus terjadi dalam sistem pendidikan, serta perlunya pendekatan struktural dalam merumuskan upaya pencegahan.
Copyrights © 2025