Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan tradisi berbalas pantun pada upacara perkawinan etnis Melayu di kota Tanjungbalai serta memahami makna dan peran tradisi dalam memperkuat ketahanan budaya. Tradisi berbalas pantun merupakan warisan budaya yang mencerminkan identitas etnis Melayu yang diwariskan secara turun-temurun. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, yang melibatkan wawancara mendalam dan observasi partisipasif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tradisi ini masih dijalankan dalam rangkaian profesi perkawinan, seperti hempang pintu, hempang kipas dan makan nasi hadap-hadapan. Dampak dari tradisi berbalas pantun ini menurunnya minat generasi muda serta keterbatasan tokoh adat, namun keberadaan tradisi ini tetap dianggap penting dalam menjaga identitas budaya Melayu. Penelitian ini menekankan pentingnya generasi muda dalam melestarikan tradisi lisan sebagai bentuk ketahanan budaya yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai utamanya.
Copyrights © 2025