<![CDATA[Keripik enye-enye merupakan camilan tradisional berbahan dasar singkong (Manihot utilissima) yang banyak digemari masyarakat karena rasanya gurih dan renyah. Desa Cicantayan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu sentra pengrajin keripik enye-enye di Jawa Barat. Namun, proses produksi yang masih tradisional menyebabkan mutu produk dan kapasitas produksi belum optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, mutu produk, dan keterampilan sumber daya manusia melalui penerapan teknologi tepat guna serta pelatihan manajemen agroindustri. Metode pelaksanaan meliputi survei, pelatihan teknis, pendampingan produksi, serta monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas produksi dari 50 kg/hari menjadi 250 kg/hari (naik 400%), peningkatan upah tenaga kerja dari Rp30.000 menjadi Rp40.000/orang/hari (naik 33,3%), serta peningkatan jumlah tenaga kerja dari 5 menjadi 15 orang (naik 200%). Proses produksi juga menjadi lebih efisien dan higienis setelah penggunaan alat parut dan penggoreng berbasis teknologi. Kegiatan ini berhasil meningkatkan produktivitas, mutu produk, dan kesejahteraan pengrajin keripik enye-enye di Desa Cicantayan]]>
Copyrights © 2025
