<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya kajian mengenai strategi implementasi pembelajaran interdisipliner yang mengintegrasikan Sains dan Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat sekolah menengah. Padahal, dikotomi antara ilmu agama dan sains berdampak pada cara pandang siswa yang terpecah dan kurang menyeluruh. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi dan menganalisis secara mendalam model strategi pembelajaran interdisipliner Sains–PAI di sekolah, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasinya, serta dampaknya terhadap pemahaman dan sikap siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus multisitus. Sampel terdiri dari 12 guru (Sains dan PAI) serta 30 siswa dari tiga Sekolah Islam Terpadu yang dipilih secara purposif berdasarkan inovasi kurikulumnya. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi kelas, serta telaah dokumen kurikulum dan perangkat ajar. Analisis data dilakukan dengan pendekatan tematik. Hasil penelitian mengungkapkan tiga model utama: (1) Model Tematik Terpadu yang mengaitkan konsep Sains dan dalil agama secara bersamaan; (2) Model Proyek Kolaboratif yang mengangkat isu nyata dengan pendekatan ilmiah dan nilai-nilai Islam; dan (3) Model Dialogis-Reflektif untuk membahas isu-isu kompleks secara kritis. Implementasi strategi ini sangat bergantung pada kerja sama guru, fleksibilitas kurikulum, dan peran guru sebagai fasilitator. Implikasi penelitian mencakup pengembangan kurikulum dan pelatihan guru, serta membuka ruang untuk kajian lanjutan tentang penilaian holistik dalam pembelajaran interdisipliner.]]>
Copyrights © 2025
