Perkembangan teknologi telah membawa perubahan di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Sistem pendidikan perlu berdaptasi agar pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan keterampilan abad-21. Berpikir kritis adalah salah satu keterampilan abad-21. Selain itu, peran guru tidak lagi menjadi sumber belajar utama bagi peserta didik, seperti E-Modul yang memuat video, audio, animasi, dan gambar dirancang agar peserta didik belajar secara mandiri. Media pembelajaran yang melibatkan banyak indera dan nyata akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Di sisi lain, perkembangan teknologi turut mengakibatkan memudarnya eksistensi budaya lokal seperti damar kurung Gresik. Padahal kurikulum merdeka belajar menyiratkan agar pembelajaran berakar dari budaya. Sehingga dilakukan pengembangan Efimar (E-Modul Fisika Damar Kurung Gresik) untuk melatihkan berpikir kritis peserta didik materi gelombang cahaya. Penelitian ini menggunakan model DDD-E dengan tahapan Decide, Design, Develop, dan Evaluate. Validitas Efimar diperoleh dari dua dosen pendidikan fisika dan satu guru fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase validitas pada aspek pembelajaran sebesar 93,68%, aspek media sebesar 93,33% aspek materi sebesar 95,19%, aspek kebahasaan sebesar 94%, dan diperoleh skor validasi rata-rata sebesar 93% dengan kategori sangat valid. Efimar dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika dalam melatihkan berpikir kritis peserta didik. Sehingga pembelajaran lebih menarik dan bermakna dapat meningkatkan berpikir kritis peserta didik.
Copyrights © 2025