Pulau Tarakan dan Pulau Bunyu berjarak sekitar 22 km dengan sistem tenaga listrik yang hingga saat ini beroperasi secara terpisah. Keterpisahan sistem tersebut membatasi fleksibilitas penyaluran daya, efisiensi, serta keandalan pasokan listrik di kedua wilayah. Penelitian ini mengusulkan perencanaan interkoneksi melalui jaringan kabel bawah laut sebagai solusi teknis untuk meningkatkan keandalan, efisiensi, dan fleksibilitas sistem distribusi. Penentuan spesifikasi kabel dilakukan berdasarkan perhitungan kemampuan hantar arus, dengan hasil rekomendasi penggunaan kabel XLPE berpenampang 70 mm² sepanjang 22,5 km. Simulasi aliran daya menggunakan perangkat lunak ETAP 19.0.1 menunjukkan rugi-rugi daya aktif sebesar 1,476 MW atau sekitar 3,59% dari total beban sistem sebesar 41,067 MW, serta tegangan terendah sebesar 18,51 kV yang masih berada dalam batas Standar PLN (SPLN). Hasil tersebut membuktikan bahwa interkoneksi Tarakan–Bunyu layak secara teknis, mampu menjaga profil tegangan, dan menekan rugi-rugi daya dalam batas yang diperbolehkan.
Copyrights © 2025