PT. Borneo Alumina Indonesia merupakan perusahaan pengolahan bauksit menjadi alumina, di mana keandalan sistem agitator pada tangki seed precipitation sangat penting untuk kelancaran produksi. Kegagalan sistem ini dapat menyebabkan downtime signifikan, berdampak pada efisiensi produksi dan kerugian operasional. Penelitian ini bertujuan merancang jadwal pemeliharaan preventif guna meningkatkan keandalan sistem kelistrikan agitator. Metode yang digunakan meliputi Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Risk Based Maintenance (RBM), dan Reliability Centered Maintenance (RCM) yang didukung simulasi Weibull. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem serta mengoptimalkan produktivitas operasional di fasilitas produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rancangan pemeliharaan preventif yang diusulkan mampu meningkatkan reliabilitas sistem hingga 113% dibandingkan tanpa pemeliharaan. Jadwal yang diterapkan mencakup inspeksi rutin harian, penggantian komponen kritis dalam interval satu hingga tiga tahun, serta pengujian isolasi motor saat overhaul tahunan. Implementasi strategi ini berhasil menekan downtime tahunan menjadi 3,84%, memungkinkan produksi alumina mencapai 96% dari kapasitas teoritis sebesar 1.000.000 ton per tahun.
Copyrights © 2025