Bandar Udara Ilaga merupakan bandar udara yang terletak di Desa Aminggaru Kab. Puncak Prov. Papua Tengah yang melayani moda transportasi udara dengan rute penerbangan Timika - Ilaga (PP), Nabire – Ilaga (PP), Wamena – Ilaga (PP), Jayapura – Ilaga (PP). Sebagian besar wilayah di daerah ini belum terjangkau jaringan listrik PLN termasuk Bandar Udara Ilaga. PLTS sistem off-grid dapat menjadi pilihan untuk dikaji menjadi energi alternatif yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan listrik bandar udara Ilaga. Dalam perhitungan perkiraan beban, total kebutuhan energi listrik di Bandar Udara Ilaga sekitar 17.390 Wh/Hari. Berdasarkan perhitugan yang dilakukan dibutuhkan sebanyak 27 panel surya kapasitas 200 Wp, 3 unit inverter growatt kapasitas 2 KW, dan 16 Unit Baterai kapasitas 12v 200Ah. Hasil perhitungan Performance Ratio yaitu sebesar 85% yang menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan PLTS Off-grid layak untuk dilaksanakan. Biaya investasi awal yang dikeluarkan untuk membangun PLTS off-grid sebesar Rp. 277.975.000 dan biaya perawatan Rp. 2.779.500/tahun. Sedangkan untuk biaya pembelian bahan bakar solar untuk menunjang operasional bandar udara selama setahun yaitu Rp. 74.880.000/tahun. Hasil analisis kelayakan investasi menunjukan nilai Net Present Value (NPV) pada PLTS positif sebesar Rp. 210.794.285 dan untuk Discounted Payback Period (DPP) terjadi pada tahun ke 4 Umur PLTS.
Copyrights © 2025