Sabun cair lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan sabun padat, karena sabun cair memiliki banyak keuntungan yaitu penggunaannya yang lebih praktis, lebih hemat, tidak terkontaminasi bakteri, mudah dibawa dan mudah disimpan, tidak mudah rusak dan kotor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sediaan sabun cair dengan penggunaan ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.), untuk mengetahui standar mutu sediaan sabun cairdan untuk mengetahui formulasi sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap bakteri Staphylococus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang meliputi pembuatan sediaan sabun cair, penentuan mutu fisik sediaan dan pengujian antibakteri sediaan sabun cair terhadap Staphylococcus aureus. Sampel dalam penelitian ini adalah Daun Alpukat yang diperoleh dari Desa Jaluk, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah serta 4 orang responden yang dijadikan panel pada uji iritasi. Hasil penelitian diperoleh uji mutu fisik sediaan sabun cair homogen, tetap stabil setelah penyimpanan 3 minggu, memiliki pH 9,91-10,29 dan tidak mengiritasi kulit. Untuk pengujian aktivitas antibakteri pada sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat pada konsentrasi 2% (12,5 mm) kategori kuat, 4% (23,67 mm) kategori sangat kuat dan 6% (23,33 mm) kategori sangat kuat memiliki aktivitas antibakteri yang sama dengan kontrol positif (21,67 mm) kategori sangat kuat (pembanding). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun alpukat dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun cair dan memenuhi standar mutu sediaan, sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Copyrights © 2020