Pelayanan di rumah sakit umum memiliki kemungkinan menerima pasien keluhan fisik disertai gangguan jiwa terutama di ruang bedah. Keberadaan pasien tersebut di ruang bedah menimbulkan beberapa persoalan seperti merusak fasilitas di ruang tersebut sehingga perawat perlu meningkatkan pengawasan dan observasi ekstra kepada pasien tersebut. Karena membutuhkan kewaspadaan terkait kesadaran pasien dengan gangguan fisik yang disertai gangguan jiwa sehingga seringkali mengakibatkan tidak optimalnya dokumentasi pasien dan terlambatnya jadwal timbang terima. Sehingga mengakibatkan perawatan pada pasien lain tidak optimal, pendokumentasian kadang tidak terselesaikan dengan paripurna, dan terlambatnya pelaksanaan jadwal timbang terima. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian tentang persepsi perawat dalam merawat pasien dengan keluhan fisik yang disertai gangguan jiwa namun untuk penelitian yang berfokus pada pengalaman perawat belum ada. Tujuan penelitian ialah mengeksplorasi pengalaman perawat dalam merawat pasien gangguan jiwa di ruang bedah. Metode : Desain penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi interpretif. Wawancara partisipan menggunakan panduan wawancara melibatkan 8 orang secara purposive sampling di ruang bedah RSUD Jombang. Analisis data menggunakan analisis tematik Braun & Clark. Hasil : penelitian ini menemukan delapan tema, yaitu 1) menemukan tanda gangguan jiwa pasien; 2) merasakan tegang menghadapi pasien gangguan jiwa; 3) termotivasi untuk menolong pasien; 4) meski kewalahan namun tetap merawat pasien dalam menangan masalah fisik dan mental secara bersamaan; 5) lebih waspada untuk menciptakan lingkungan perawatan yang nyaman bagi pasien gangguan jiwa; 6) terhambat dengan kelengkapan penunjang pelayanan keperawatan jiwa; 7) merasakan emosi yang beragam saat merawat pasien; 8) mengharapkan adanya pembenahan sumber daya pelayanan keperawatan jiwa. Kesimpulan : pengetahuan dan ketrampilan serta pengalaman berperan penting untuk merawat pasien disertai gangguan jiwa. Meski merasakan ketidaktenteraman pikiran namun terdapat kepuasan dIsaat merawat pasien tersebut. Perawat berupaya memaksimalkan kemampuannya diantara dua kondisi pasien yang mengalami gangguan jiwa dan gangguan pada fisik
Copyrights © 2017