Tanaman sambiloto sering digunakan digunakan sebagai diuretika. Ekstrak sambiloto yang memiliki kandungan salah satunya diantaranya yaitu Diterpe lactone dimana dapat merangsang pelepasan insulin dan menghambat absorbsi glukosa melalui penghambatan enzim alfaglukosidase dan alfa-amilase yang dapat menurunkan kadar gula darah serta meningkatkan sensitivitas insulin melalui peningkatkan reseptor GLUT-4 sehingga menurunkan kadar insulin. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh kadar insulin pada rattus norvegicus model sopk dengan resistensi insulin yang diberi ekstrak sambiloto, yang diamati kadar insulin. Penelitian ini eksperimen laboratories, jenis rancangan acak lengkap dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sebanyak 25 ekor tikus putih (Ratus norvegicus) dibagi secara acak menjadi 5 kelompok masing- masing terdiri 5 ekor tikus putih. Kelompok kontrol (K) ada 2 yaitu K- tidak mendapat perlakuan, K+ dibuat model SOPK- resistensi insulin dengan pemberian testosterone propionate 28 hari. Kelompok perlakuan ekstrak sambiloto dosis 18 mg/ 100g bb /hari, kelompok perlakuan ekstrak sambiloto dosis 36 mg/ 100g bb /hari, kelompok perlakuan ekstrak sambiloto dosis 72 mg/ 100g bb /hari. Pemberian perlakuan diberikan satu kali sehari, dilaksanakan selama 4 siklus birahi tikus putih atau 15 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata dari hasil dari uji Manova diperoleh nilai signifikansi 0.554 (p>0,05) artinya tidak adanya perubahan yang nyata antara kadar insulin kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kadar insulin yang tidak ada perubahan bermakna, mengindikasikan kemungkinan ekstrak sambiloto belum dapat memperbaiki keadaan insulin dengan memiliki jumlah reseptor insulin kurang, mengakibatkan penurunan sensitivitas insulin sehingga menyebabkan terjadinya keadaan hiperinsulinemia. Dengan asumsi ekstrak sambiloto belum mampu memperbaiki keadaaan kadar insulin, kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jumlah dosis pemberian
Copyrights © 2019