Penelitian ini berangkat dari adanya kesenjangan antara teori jual beli dalam ekonomi Islam dan praktik di lapangan, khususnya di Pasar Bintan Center. Dalam prinsip Islam, transaksi harus dilandasi kejujuran, keadilan, keterbukaan, serta kerelaan kedua belah pihak. Namun, banyak pedagang masih memiliki pemahaman terbatas mengenai etika muamalah, terutama terkait kehalalan, transparansi, dan larangan praktik curang. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi pedagang Bintan Center mengenai praktik jual beli dalam perspektif ekonomi Islam. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dipilih secara purposive, yaitu pedagang aktif dengan pengalaman minimal satu tahun. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang menekankan kejujuran, keadilan, dan kerelaan dalam transaksi. Namun, pemahaman tentang aspek muamalah secara menyeluruh masih terbatas, terutama terkait larangan gharar dan pentingnya transparansi. Faktor pendidikan agama dan lingkungan sosial berpengaruh kuat terhadap persepsi pedagang. Penelitian ini menyarankan perlunya pembinaan berkelanjutan dan peningkatan literasi ekonomi Islam agar pedagang dapat lebih konsisten menerapkan prinsip syariah dalam kegiatan jual beli. This study addresses the gap between Islamic trade theory and its practice in traditional markets, with Bintan Center as the research site. Islamic principles emphasize honesty, justice, transparency, and mutual consent in transactions, yet many traders still have limited understanding of these values, particularly regarding halal standards, transparency, and the prohibition of fraud. The aim of this research is to analyze traders’ perceptions of trade practices from an Islamic economics perspective. A descriptive qualitative method was applied, with data collected through interviews, observations, and documentation. Informants were purposively selected among active traders with at least one year of experience. Data analysis employed Miles and Huberman’s interactive model, including data reduction, display, and conclusion drawing. The findings show that most traders highlight honesty, fairness, and mutual consent in transactions. However, their overall understanding of muamalah principles remains limited, especially concerning gharar and transparency. Religious education and social environment strongly influence traders’ perceptions. This research suggests the importance of continuous guidance and Islamic economic literacy programs to help traders consistently implement sharia principles in their trade activities.
Copyrights © 2025