Latar belakang penelitian ini adalah adanya salah satu fenomena yang terjadi pada pasien rawat inap di RSUD Muda Sedia Kabupaten Aceh Tamiang yaitu klien mengeluhkan tentang pelayanan yang diberikan ruang kelas III, Ruang Muda Sedia sesuai kartu BPJS. Dilakukanlah pemeriksaan oleh para medis. Memang suhu tubuh pasien (abang elin) mencapai 40 derajat celcius. Pasien mengalami gejala menggigil, nafas susah. Lalu dilakukanlah Ultrasonograf (USG). Keterangan dari para medis, dokter besok baru masuk. Sementara pasien sudah sekarat, dokter tidak standby ditempat, secara otomatis para medis tidak bisa bertindak sebab tidak ada petunjuk dokter spesialis. Elin mengatakan, dirinya sempat beradu argumen dengan para medis, sebab abangnya tidak mendapatkan pelayanan medis yang layak. Sementara pasiennya sudah mengalami kritis. Baru setelah itu seorang medis menyuntikan cairan paracetamol ke tubuh pasien. Melihat gelagat tidak ada pelayanan yang baik elin meminta untuk dirujuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mengatakan puas terhadap pelayanan perawat berdasarkan lima aspek reliability (kehandalan) 61%, pada aspek assurance (jaminan pelayanan) 80,4%, pada aspek tangible (penampilan fisik) 98%, pada aspek emphaty (kepedulian) 91%, dan pada aspek responsiveness (cepat tanggap) 83%. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada rumah sakit diharapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan perawat dengan mengikutsertakan perawat dalam pelatihan service excellent agar pelayanan perawat menjadi lebih berkualitas dan akan berdampak pada kepuasan pasien.
Copyrights © 2024