Pelestarian budaya dapat dilakukan dengan memperkenalkan sarana persembahan tradisional kepada anak-anak sejak usia dini. Artikel ini membahas kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi budaya melalui pengenalan dan pembuatan sarana persembahan seperti kwangen, cabang sari, dan klakat oleh anak-anak. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Serbaguna Desa Dharma Buana dan melibatkan anak-anak usia 6–12 tahun. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah demonstrasi, praktik langsung, serta penjelasan tentang fungsi dan makna dari masing-masing sarana persembahan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa anak-anak mampu mengenali bentuk dan bahan sarana persembahan, serta dapat membuatnya sendiri dengan bimbingan. Selain itu, mereka menunjukkan rasa antusias dan tertarik terhadap nilai-nilai budaya lokal.
Copyrights © 2025