Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran sekolah inklusi sebagai tempat pengajaran terhadap anak yang menyandang ADHD. Penelitian memakai metode wawancara dan observasi langsung di sekolah inklusi Yogyakarta. Setelah data dikumpulkan, langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis supaya dapat kesimpulan. Hasilnya adalah ADHD merupakan gambaran anak yang memiliki gangguan perilaku terlalu aktif (hiperaktif), perilaku impulsif, dan kesusahan dalam memperhatikan/ konsentrasi. Seringkali anak yang memiliki gangguan ini kesulitan dalam bergaul. ADHD dapat terlihat sejak usia 3 tahun. Fasilitas pendidikan yang dapat menunjang, memenuhi, menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap sangat dibutuhkan oleh anak penyandang ADHD, seperti di sekolah inklusi. Anak ADHD di sekolah inklusi dapat meningkatkan keterampilan, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan komunikasi, dan pengendalian diri. Jadi, pendidikan inklusi sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak ADHD.
Copyrights © 2023