Pembelajaran hybrid, yang mengintegrasikan kedua metode pembelajaran daring dan luring, telah muncul sebagai model pendidikan yang fleksibel dan adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pembelajaran hybrid dalam meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa Generasi Z di institusi pendidikan tinggi. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengkaji manfaat, tantangan, dan prospek implementasi pembelajaran hybrid, dengan fokus pada dampaknya terhadap motivasi belajar, kinerja akademik, dan adaptasi teknologi mahasiswa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran hybrid menawarkan keuntungan signifikan, seperti peningkatan fleksibilitas, aksesibilitas, dan kemampuan untuk memenuhi beragam preferensi belajar. Mahasiswa dapat memanfaatkan fleksibilitas dalam mengakses materi secara daring, sambil tetap terlibat dalam interaksi tatap muka selama sesi luring. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan, termasuk keterbatasan infrastruktur, kesenjangan digital, dan kebutuhan akan pelatihan teknologi yang memadai bagi mahasiswa dan dosen makalah ini menyimpulkan bahwa pembelajaran hybrid memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas dan fleksibilitas pendidikan, asalkan institusi mengatasi tantangan terkait teknologi dan kesiapan dosen. Penelitian ini menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dan pengembangan infrastruktur, serta pelatihan bagi pendidik, untuk memastikan keberhasilan implementasi pembelajaran hybrid di masa depan.
Copyrights © 2025