Pandemi COVID‑19 memaksa seluruh dunia pendidikan beralih cepat ke pembelajaran daring, memunculkan dinamika baru dalam peran guru yang sebelumnya berpusat pada tatap muka (Agustin, Suryani, & Fitriani, 2022). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus pada tiga sekolah dasar di Indonesia yang telah mengintegrasikan teknologi sebelum pandemi. Data terkumpul melalui wawancara mendalam dengan sepuluh guru, observasi aktivitas daring, dan analisis dokumen pembelajaran. Temuan mengungkap guru bertransformasi menjadi penyedia dan kurator konten digital, perancang pengalaman belajar virtual, pengelola infrastruktur teknologi sederhana, penilai pembelajaran berbasis data, pendamping emosional siswa, serta penghubung aktif komunitas sekolah‑rumah (Husna, Rizki, & Putri, 2022; Rosani, Santoso, & Prasetyo, 2022). Meskipun demikian, tantangan signifikan berupa kesenjangan literasi digital antar‑guru, ketimpangan konektivitas, dan penurunan keterlibatan siswa tetap mengemuka. Rekomendasi meliputi pelatihan blended learning yang berkelanjutan, penyediaan hotspot dan perangkat untuk zona terluar, pengembangan modul interaktif kontekstual, serta pembentukan komunitas praktik antar‑guru untuk pertukaran strategi inovatif.
Copyrights © 2025