Pendidikan karakter adalah landasan pedagogi Islam, dengan madrasah berfungsi sebagai lembaga utama untuk memelihara perkembangan moral dan spiritual siswa. Di antara berbagai pendekatan pedagogis, metode mendongeng menonjol karena dampaknya yang mendalam pada pelajar muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara komprehensif peran penting guru dalam membentuk karakter religius siswa melalui penggunaan metode mendongeng secara strategis dalam lingkungan madrasah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan penelitian perpustakaan. Data dikumpulkan dan dianalisis secara sistematis dari berbagai sumber ilmiah, termasuk jurnal akademik, buku seminal, dan studi sebelumnya yang berfokus pada pendidikan Islam, pembentukan karakter, dan pedagogi naratif. Analisis tematik dilakukan untuk mensintesis wawasan dan mengidentifikasi pola berulang di seluruh literatur. Temuan ini mengungkapkan bahwa peran guru beragam, melampaui narasi sederhana. Guru bertindak sebagai fasilitator penting yang memilih cerita yang berdampak, seringkali dari Al-Qur'an dan kehidupan Nabi Muhammad, dan menafsirkan pelajaran moral dan etika yang tertanam. Nilai-nilai utama karakter agama seperti kejujuran (siddiq), kesabaran (sabr), welas asih (rahmah), dan kepercayaan (amanah) secara efektif ditanamkan melalui metode ini. Literatur secara konsisten menunjukkan bahwa penceritaan interaktif, yang mendorong refleksi dan diskusi siswa, secara signifikan memperdalam internalisasi kebajikan ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa guru adalah tokoh sentral dalam mengubah cerita menjadi instrumen yang ampuh untuk membangun karakter. Efektivitas metode ini sangat bergantung pada kemampuan guru untuk menjadi narator yang menarik dan fasilitator yang bijaksana. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya mengintegrasikan pedagogi naratif lanjutan ke dalam program pelatihan guru untuk meningkatkan pendidikan karakter keagamaan di madrasah
Copyrights © 2025