Orang tua dan para guru di SDIT Fathona Maskarebet merasa sangat khawatir dan cemas tentang pemberitaan bahaya sirup yang dapat menyebabkan gagal ginjal anak. Hingga saat ini para orang tua takut untuk memberikan obat antipiretik maupun obat yang lain kepada sang buah hati saat menderita keluhan demam, nyeri, sakit gigi, flu maupun batuk. Selain itu, orang tua yang dahulunya rutin memberikan multivitamin atau penambah daya datah tubuh yang berbentuk sirup turut menghentikan penggunaannya karena rasa takut yang berlebihan. Selain itu orang tua menganggap segala bentuk obat khususnya sirup dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal pada anaknya. Metode pelaksanaan yang akan diterapkan kepada kelompok masyarakat diawali dengan persiapan (perizinan, koordinasi, dan penyiapan instrumen), kemudian tahap pelaksanaan dengan memeriksa jumlah orang tua yang cemas terhadap penggunaan sirup, pengukuran pengetahuan tentang definisi dan fungsi antipiretik, cara mengetahui aman/ tidaknya suatu sirup obat, opsi bentuk sediaan obat antipiretik selain bentuk sirup (suppositoria, patch, tablet kunyah), dan terapi suportif pereda demam. Kegiatan selanjutnya yakni pelaksanaan penyuluhan dengan ceramah/ demonstrasi/ peragaan serta penanyangan video edukasi serta pembagian brosur. Pengukuran pengetahuan kembali juga diterapkanĀ pada kegiatan ini, selanjutnya pelaksanaan kegiatan pengabdian diakhiri dengan monitoring dan evaluasi kegiatan dengan membentuk kader peduli penggunaan sirup antipiretik. Berdasarkan seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa penyuluhan dapat diterima dan difahami dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan nilai kuisioner setelah penyuluhan. Sebagai tindak lanjut dari program pengabdian ini maka tim pengabdi dan mitra menjalin kerjasama secara kelembagaan untuk memastikan bahwa kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga tidak ada kecemasan orang tua di sekolah tersebut.
Copyrights © 2025