Masyarakat Indonesia menghadapi masalah obesitas yang semakin mengkhawatirkan, ditandai dengan peningkatan prevalensi Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas normal dan lingkar perut yang berlebih. Kondisi ini tidak hanya mencerminkan ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi, tetapi juga menjadi faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan stroke. Transisi gaya hidup urbanisasi, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik berkontribusi besar terhadap fenomena ini, menciptakan beban ganda kesehatan yang serius bagi sistem kesehatan nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kombinasi intermittent fasting dan strength training untuk menurunkan lingkar perut dan indeks massa tubuh pada penderita obesitas. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimen dengan pendekatan pretest posttest design. Variabel dalam penelitian ini adalah lingkar perut dan indeks massa tubuh. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner dan lembar observasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yang terbagi menjadi 3 kelompok penelitian. Untuk menganalisis pengaruh kombinasi intermittent fasting dan strength training terhadap perubahan lingkar perut dan indeks massa tubuh penderita obesitas digunakan uji paired t test dan uji anova. Hasil penelitian menyimpulkan bahwasanya pemberian intervensi kombinasi intermitted fasting dan strength training efektif untuk menurunkan lingkar perut pada penderita obesitas (Sig. 0,029), dan pemberian intervensi kombinasi intermitted fasting dan strength training efektif untuk menurunkan indeks massa tubuh pada penderita obesitas (Sig. 0,041). Dibutuhkan adanya konsistensi untuk melakukan kombinasi intermitted fasting dan strength training dalam upaya pengendalian obesitas pada masyarakat dan kepatuhan penerapan pola hidup sehat guna pencapaian hasil yang maksimal
Copyrights © 2025