Articles
PENINGKATAN TERAPI FARMAKOLOGI PADA PENDERITA HIPERKOLESTEROLEMIA MELALUI PELAKSANAAN TERAPI KOMPLEMENTER REIMPRINTING MANDIRI
Ns Sutomo;
Eko Agus Cahyono
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 2 No. 2 (2019): Volume II, Nomor 2, Juli 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (209.897 KB)
Penyakit tidak menular telah menyumbang 3 juta kematian pada tahun 2005 dimana 60% kematian diantaranya terjadi pada penduduk di bawah usia 70 tahun. Perilaku hidup tidak sehat merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya penyakit tidak menular yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit tidak menular yang dialami oleh masyarakat. Hiperkolesterolemia terjadi karena gangguan metabolisme lemak yang dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak darah disebabkan oleh karena defisiensi enzim lipoprotein, lipase, defisiensi reseptor low density lipoprotein (LDL) atau bisa juga disebabkan oleh ketidaknormalan genetika yang menghasilkan kenaikan dramatis dalam produksi kolesterol di hati atau penurunan kemampuan hati untuk membersihkan kolesterol dari darah. Terapi farmakologi yang diberikan kepada penderita hiperkolesterolemia seringkali mengalami kegagalan karena ketidakpatuhan penderita hiperkolesterolemia untuk menjalani terapi yang diberikan terapi. Reimprinting merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat membantu penderita hiperkolesterolemia untuk mengontrol kadar asam urat dalam darah dan menurunkan resiko terjadinya kekambuhan akibat peningkat kadar asam urat dalam darah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan terapi pengobatan yang diberikan kepada penderita hiperkolesterolemia dengan cara memberikan terapi reimprinting sebagai terapi komplementer. Tahapan kegiatan ini meliputi survey lokasi dan sosialisasi, persiapan alat dan bahan, pelaksanaan kegiatan, pendampingan penderita hiperkolesterolemia serta monitoring dan evaluasi. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena target kegiatan sudah terlaksana sesuai dengan timeline. Selain itu output luaran yang diharapkan juga dapat dicapai yaitu peningkatan kepatuhan mitra pengabdian masyarakat dalam melakukan advice yang diberikan oleh tenaga kesehatan, peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh mitra pengabdian masyarakat dalam melakukan reimprinting secara mandiri sebagai terapi komplementer, dan berkurangnya kekambuhan yang dialami oleh mitra pengabdian masyarakat dan terkontrolnya kadar asam urat dalam darah
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KESEHATAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN SIMPLISIA KERING UNTUK MENGENDALIKAN RESIKO FAKTOR KOMORBID COVID-19
Darsini Darsini;
Eko Agus cahyono
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 5 No. 1 (2022): Volume V, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (257.155 KB)
|
DOI: 10.56586/jbca.v5i1.166
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional di Indonesia. Dalam upaya pencapaian target ini, dibutuhkan adanya peran serta masyarakat dalam mengupayakan peningkatan derajat kesehatan individu. Salah satu ancaman kesehatan pada masyarakat saat ini adalah terjadinya pandemi covid-19 yang terjdi pada seluruh wilayah di dunia termasuk Indonesia. Guna menghindarkan masyarakat dari resiko infeksi Sars-Cov-2 dan sekaligus menurunkan resiko keparahan akibat infeksi Sars-Cov-2 adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh agar selalu berada dalam kondisi optimal. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan mengkonsumsi herbal yang memiliki antioksidan tinggi. Metode pelaksanaan kegiatan PKM yang dilakukan terbagi menjadi tiga yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Materi yang disampaikan dalam kegiatan PKM ini adalah tentang Covid-19, Komorbid Covid-19, Imunitas Tubuh, dan antioksidan. Selanjutnya kegiatan PKM dilanjutkan dengan praktik pembuatan simplisia kering dengan memanfaatkan daun kelor, meniran, patikan kebo, dan daun salam. Peserta kegiatan diajarkan menganai metode penyiapan simplisia yang terbagai menjadi pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, penirisan dan pengeringan, sortasi kering, pengecilan ukuran simplisia dan pengayakan, serta pengemasan dan penyimpanan. Selanjutnya peserta kegiatan juga dijelaskan mengenai pentingnya sanitasi dan hygiene selama proses pembuatan simplisia. Dari hasil pelaksanaan kegiatan PKM dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PKM yang dilakukan di Lingkungan Perumahan Puri Asri Kabupaten Mojokerto mampu meningkatkan pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang metode mandiri untuk meningkatkan imunitas tubuh selama masa pandemi covid-19 dan sekaligus menurunkan resiko terpapar dan keparahan akibat infeksi Sars-Cov-2
KUALITAS HIDUP PEKERJA SEKSUAL PASCA PENUTUPAN LOKALISASI BALONGCANGKRING KOTA MOJOKERTO : STUDI KUALITATIF
Eko Agus Cahyono;
Oedojo Soedirham;
Ira Nurmala
Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan, Volume XIII, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (226.809 KB)
Prostitusi merupakan masalah klasik di berbagai negara termasuk dalam hal ini adalah Indonesia. Berdasarkan kajian ilmiah yang banyak dilakukan oleh peneliti, praktik prostitusi memiliki pengaruh terhadap setiap kehidupan masyarakat dan para pekerja seksual di dalamnya. Untuk mengatasi dampak dari terjadinya prostitusi, Kementerian Sosial Republik Indonesia menargetkan Indonesia bebas prostitusi pada tahun 2019. Praktik prostitusi pada dasarnya terjadi karena rendahnya kualitas hidup yang dimiliki oleh masyarakat. Kualitas hidup itu sendiri memiliki tiga domain utama yang terdiri dari kesejahteraan, kebebasan dan partisipasi sosial. Ketidakmampuan individu untuk memenuhi salah satu komponen akan beresiko memicu munculnya perilaku negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup yang dimiliki pekerja seksual setelah lokalisasi dilakukan penutupan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenology. Partisipan penelitian dipilih dari pekerja seksual yang pernah berada di lokalisasi balongcangkring kota Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian. Dari hasil pemilihan partisipan didapatkan 16 partisipan yang bersedia untuk dilakukan interview. Instrumen penelitian disusun peneliti mengacu kepada dimensi kualitas hidup manusia. Hasil analisa data didapatkan tiga dimensi yang berkaitan dengan kualitas hidup manusia yang dianggap bermakna oleh informan dalam penelitian ini yaitu : 1) Kesejahteraan, 2) Kebebasan, dan 3) Partisipasi sosial. Informan dalam penelitian ini cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang negatif namun pada dimensi kesejahteraan fisik, penutupan lokalisasi memunculkan dampak yang positif pada diri informan. Informan mengaku memiliki banyak waktu yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas fisik, dan kegiatan rutin. Hal ini menjadikan kondisi kesehatan informan mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi kesehatan sebelum lokalisasi dilakukan penutupan. Penutupan lokalisasi sama artinya dengan menghilangkan peluang bagi pekerja seksual untuk bisa bekerja dan mampu mendapatkan uang dengan cepat. Hal ini juga berarti menghilangkan sesuatu hal yang menyenangkan bagi beberapa orang terutama pelanggan jasa pekerja seksual. Untuk memastikan penutupan lokalisasi sesuai dengan harapan, maka pemangku kebijakan harus menggantikan hal yang serupa untuk menggantikan praktik prostitusi dimana setiap person yang terlibat didalamnya masih tetap dapat bekerja dan menghasilkan uang
LITERATUR REVIEW ; PANDUAN PENULISAN DAN PENYUSUNAN
Eko Agus Cahyono;
Ns Sutomo;
Aris Hartono
Jurnal Keperawatan Vol. 12 No. 2 (2019): Jurnal Keperawatan, Volume XII, Nomor 2, Juli 2019
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (168.217 KB)
Literatur review merupakan salah satu dari sekian banyak teknik yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan penelitian. Literatur review berada pada posisi paling atas dari hierarchy of evidence. Hal ini menunjukkan bahwa literatur review merupakan salah satu teknik untuk melakukan pembuktian atau pendekatan masalah tertentu atau dapat dikatakan bahwa literatur review merupakan proses ilmiah yang menghasilkan output berupa laporan yang dimaksudkan untuk melakukan penelitian ilmiah atau memfokuskan sebuah studi. Namun fakta menunjukkan literatur review terkadang dianggap sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan mengingat untuk menyusun suatu literatur review dibutuhkan adanya pemahaman dari seorang peneliti dalam melakukan kajian terhadap suatu masalah (teori, model atau metode). Penyusunan literatur ilmiah melibatkan beberapa tahapan proses diantaranya adalah menemukan literatur yang relevan, melakukan evaluasi sumber literatur review, melakukan identifikasi tema dan kesenjangan antara teori dengan kondisi dilapangan jika ada, membuat struktur garis besar dan menyusun ulasan literatur review. Menemukan literatur yang relevan adalah tahap awal penyusunan literatur review. Gunakan artikel ilmiah atau buku referensi untuk melengkapi tahap awal ini. Semakin banyak referesi yang digunakan maka akan semakin meningkatkan kualitas penyusunan literatur review yang dilakukan. Tahap kedua adalah melakukan evaluasi sumber literatur review. Evaluasi menjadi tahap filter dari sekian banyak sumber literatur review yang akan digunakan oleh seorang peneliti. Sifat dari literatur review adalah berfokus pada satu topik atau satu masalah. Upayakan literatur review yang digunakan telah sesuai dengan tujuan dalam penyusunan literatur review sehingga proses berikutnya akan dapat dilalui dengan mudah. Tahap ketiga adalah melakukan identifikasi tema dan kesenjangan antara teori dengan kondisi dilapangan jika ada. Memperkuat suatu topik atau masalah serta mendiskusikan adanya kesenjangan akan menjadikan ilmu semakin berkembang. Pada dasarnya melakukan literatur review bukanlah menjadi tantangan bagi seorang peneliti, namun cenderung menjadi peluang mengingat banyak jurnal ilmiah yang bersedia untuk mempublikasikan hasil literatur review yang dilakukan oleh seorang peneliti. Dalam artikel ini, peneliti akan mencoba untuk memaparkan sedikit mengenai literatur review sehingga para peneliti dapat mulai tertarik dan menggunakan literatur review sebagai salah satu upaya ilmiah dalam menyusun sebuah kinerja / tugas akhir
INTERVENSI TERAPI MUSIK KLASIK SEBAGAI PENANGANAN DEPRESI PADA LANSIA
Hartin Suidah;
Eko Agus Cahyono
Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2016): Jurnal Keperawatan, Volume IX, Nomor 2, Juli 2016
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (110.73 KB)
Latar Belakang : Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan terganggunya kondisi fisik dan psikis seperti gangguan pada nafsu makan dan rasa putus asa yang bisa berdampak paling buruk yaitu adanya keinginan untuk bunuh diri. Salah satu terapi yang bisa digunakan dalam penanganan depresi adalah terapi musik klasik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan terapi musik klasik terhadap penanganan depresi pada lansia yang tinggal di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Metode : Desain penelitian yang digunakan Quasy Experiment dengan bentuk rancangannya adalah Pre-Post Test With Contol Group Design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 lansia. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling dengan jumlah responden 28 responden yang dibagi menjadi 14 responden pada kelompok perlakuan dan 14 responden pada kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik dengan menggunakan instrumen GDS yang pertama kali diciptakan oleh Yesavage dkk pada tahun 1983. Analisis data statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil : Hasil kuesioner GDS menunjukkan rerata penurunan depresi lansia pada kelompok perlakuan sebesar 2,5, sedangkan rerata penurunan depresi pada kelompok kontrol sebesar 0,75. Hasil analisis uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi (P value) sebesar 0,002, karena nilai p value < 0,05 (α < 0,05) sehingga menunjukkan adanya pengaruh terapi musik klasik terhadap depresi pada lansia. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian ini terapi musik klasik bisa diaplikasikan sebagai terapi dalam penanganan depresi pada lansia. Sehingga diharapkan terapi musik klasik ini bisa dijadikan alternatif dalam penanganan depresi lansia selain dengan pengobatan secara farmakologis
EFEKTIVITAS KONSUMSI AIR ALKALI TERHADAP KADAR LDH PENDERITA KANKER KELENJAR GETAH BENING
Ns Darsini;
Eko Agus Cahyono
Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2017): Jurnal Keperawatan, Volume X, Nomor 1, Januari 2017
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (188.405 KB)
Kanker adalah salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia, karena tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit ini cukup tinggi. Program Pengendalian Kanker Nasional (PPKN) bertujuan untuk mengurangi jumlah kasus kanker, kematian, juga meningkatkan kualitas hidup pasien kanker yang dilakukan meliputi program pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Salah satu jenis kanker yang dialami oleh masyarakat adalah kanker kelenjar getah bening. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi non farmakologis konsumsi air (ph 7,5 dan ph 9,5) terhadap kadar LDH (Laktat Dihidrogenase) pada penderita kanker kelenjar getah bening. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimental dengan pendekatan pretest posttest group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 8 pasien penderita kanker kelenjar getah bening yang teregistrasi di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar LDH (Laktat Dihidrogenase) pada penderita kanker kelenjar getah bening. Analisa data menggunakan uji paired sample t-test. Dari hasil analisa data untuk responden yang mengkonsumsi air dengan PH 9,5 didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,016 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,987 sedangkan untuk responden yang mengkonsumsi air dengan PH 7,5 didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,035 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,951. Dari hal tersebut nampak bahwa konsumsi air dengan PH 9,5 lebih efektif untuk menurunkan kadar LDH (Laktat Dihidrogenase) pada penderita kanker kelenjar getah bening. Konsumsi air PH 9,5 bertujuan untuk memperbaiki metabolisme yang terjadi pada tubuh. Metabolisme yang baik secara tidak langsung akan meningkatkan imunitas yang dimiliki oleh tubuh dan imunitas yang meningkat akan membantu penderita kanker kelenjar getah bening dalam penurunan kadar LDH (Laktat Dihidrogenase) mendekati normal
PENGETAHUAN ; ARTIKEL REVIEW
Darsini Darsini;
Fahrurrozi Fahrurrozi;
Eko Agus Cahyono
Jurnal Keperawatan Vol. 12 No. 1 (2019): Jurnal Keperawatan, Volume XII, Nomor 1, Januari 2019
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (292.923 KB)
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia merupakan hasil upaya yang dilakukan oleh manusia dalam mencari suatu kebenaran atau masalah yang dihadapi. Kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh manusia mencari suatu kebenaran atau masalah yang dihadapi pada dasarnya merupakan kodrat dari manusia itu sendiri atau lebih dikenal sebagai keinginan. Keinginan yang dimiliki oleh manusia akan memberikan dorongan bagi manusia itu sendiri untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan. Yang menjadi pembeda antara satu manusia dengan manusia lainnya adalah upaya yang dilakukan manusia untuk mendapatkan keinginannya tersebut. Dalam arti yang lebih sempit, pengetahuan adalah sesuatu yang hanya bisa dimiliki oleh manusia. Salah satu tokoh yang dikenal dengan konsep pengetahuan adalah Benjamin S Bloom. Bloom (1956) mengenalkan konsep pengetahuan melalui taksonomi bloom yang merujuk pada taksonomi untuk tujuan pendidikan dan telah mengklasifikasikan pengetahuan kedalam dimensi proses kognitif menjadi enam kategori yaitu, pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi(evaluation). Model taksonomi ini dikenal sebagai Taksonomi Bloom. Selanjutnya Anderson dan Krathwohl (2001) melakukan revisi mendasar atas klasifikasi kognitif yang pernah dikembangkan oleh Bloom, yang dikenal dengan Revised Bloom’s Taxonomy (Revisi Taksonomi Bloom). Konsep ini tetap digunakan sebagai salah satu pilar untuk pengembangan pengetahuan terutama dalam pendidikan. Konsep ini juga mulai diaplikasikan kedalam ranah pendidikan yang lebih luas dengan melibatkan komunitas sebagai peserta didik dan menggunakan berbagai metode tertentu guna keberhasilan proses pendidikan yang dilakukan
KUALITAS HIDUP PASIEN HEMODIALISIS SELAMA PANDEMI COVID-19 ; STUDI KLINIS DI RUANG HEMODIALISA, RUMAH SAKIT GATOEL KOTA MOJOKERTO
Darsini Darsini;
Eko Agus Cahyono
Jurnal Keperawatan Vol. 16 No. 1 (2023): Jurnal Keperawatan, Volume XVI, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini menimbulkan berbagai dampak pada kehidupan masyarakat. Salah satu kelompok masyarakat yang mengalami dampak akibat pandemi covid-19 ini adalah pasien hemodialisis. Pasien hemodialisis yang harus menjalani terapi hemodialis secara rutin, harus dibebani dengan berbagai aturan yang diberlakukan di rumah sakit agar tetap dapat mendapatkan pelayanan hemodialis untuk mempertahankan kondisi kesehatan yang dimiliki. Namun hal ini juga berdampak pada penurunan kualitas hidup yang dimiliki oleh pasien hemodialisis itu sendiri. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 122 responden yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di ruang hemodialisis Rumah Sakit Gatoel Kota Mojokerto. Instrumen penelitian yang digunakan mengadopsi dari kuesioner WHOQOL-BREF. Analisa data penelitian dilakukan menggunakan analisa deskriptif. Dari hasil penelitian terhadap kualitas hidup pasien hemodialis selama masa pandemi covid-19 di ruang hemodialisis Rumah Sakit Gatoel Kota Mojokerto didapatkan, lebih dari separuh responden memiliki dimensi kesehatan fisik dalam kategori buruk yaitu sebanyak 62 responden (50,8%), lebih dari separuh responden memiliki dimensi kesehatan mental dalam kategori buruk yaitu sebanyak 68 responden (55,7%), lebih dari separuh responden memiliki dimensi kesehatan sosial dalam kategori buruk yaitu sebanyak 62 responden (50,8%) dan sebagian besar responden memiliki dimensi kesehatan fungsional dalam kategori buruk yaitu sebanyak 74 responden (60,7%). Kualitas hidup merupakan salah satu kebutuhan penting yang harus terpenuhi oleh pasien hemodialisis mengingat pasien hemodialisis adalah pasien dengan kondisi terminal dimana setiap saat pasien dapat mengalami kematian. Mengupayakan terpenuhinya setiap domain dalam kualitas hidup pada pasien hemodialisis akan menjadikan pasien hemodialisis dapat hidup dengan lebih baik (living well) dan meninggal dengan tenang (dying well)
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM VAKSINASI BOOSTER COVID-19 (VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER PENELITIAN)
Eko Agus Cahyono;
Darsini Darsini
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1, Nomor 1, Juni 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56586/pipk.v1i1.185
Pandemi covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 secara tidak langsung menjadikan banyak perubahan yang terjadi di masyarakat. Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah adalah dengan pelaksanaan program vaksinasi covid-19 yang terdiri dari program vaksinasi primer dan vaksinasi booster. Salah satu faktor yang berpengaruh kepada partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi booster adalah sikap masyarakat terhadap vaksinasi booster. Guna mengetahui sikap masyarakat tentang vaksin booster covid-19 dibutuhkan adanya instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui sikap masyarakat. Secara umum tujuan dari dilakukannya kegiatan penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen pengukuran sikap masyarakat terhadap program vaksinasi booster covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah deksriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap yang terdiri dari 3 komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Dasar penentuan keputusan uji validitas adalah nilai R hitung. Jika nilai r hitung yang didapatkan lebih dari nilai r tabel, maka butir pernyataan penelitian dinyatakan valid. Sedangkan dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai Cronbach’s Alpha yang didapatkan lebih dari 0,70 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Dari hasil uji korelasi pearson terhadap pernyataan penelitian tentang sikap masyarakat terhadap program vaksinasi covid-19, didapatkan nilai korelasi dari masing-masing butir pernyataan lebih dari 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang terdiri dari 26 butir pernyataan seluruhnya dinyatakan valid. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas maka, instrumen penelitian yang dikembangkan untuk mengukur sikap masyarakat tentang program vaksinasi booster covid-19 adalah reliabel dan layak untuk digunakan secara berulang guna mengukur sikap yang dimiliki oleh masyarakat.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI DALAM MELAKUKAN MANAJEMEN HIPERTENSI SECARA MANDIRI
Yulianto, Yulianto;
Indrawati, Indrawati;
Cahyono, Eko Agus
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 7 No. 1 (2024): Volume VII, Nomor 1, Januari 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang dimana salah satunya adalah permasalahan terkait hipertensi. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi juga merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat. Hipertensi disebut juga sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah adalah dengan melakukan tatalaksana manajemen hipertensi secara mandiri. Guna memastikan setiap pasien hipertensi mampu melakukan tatalaksana manajemen hipertensi secara mandiri, dibutuhkan pengetahuan yang memadai dari pasien hipertensi dalam melakukan tatalaksana manajemen hipertensi secara mandiri. Jenis kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terstruktur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di lingkungan perumahan Puri Permata Indah Kabupaten Mojokerto. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diikuti oleh 22 peserta dan melibatkan 4 mahasiswa dari Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto. Dari hasil analisis pengumpulan data pretest dan posttest didapatkan bahwasanya terjadi peningkatan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari sebelum dilakukan kegiatan edukasi dan setelah dilakukan kegiatan edukasi