Kepadatan wilayah perkotaan sering menyisakan ruang liminal yang terabaikan, padahal berpotensi dimanfaatkan secara produktif. Di RT 004 RW 02 Kelurahan Palmerah, ruang semacam itu semula digunakan sebagai tempat pembuangan sampah daun kering, sehingga menurunkan kualitas visual lingkungan sekaligus menyia-nyiakan peluang pemanfaatan. Program edible hydrofarm diinisiasi untuk mengubah area terbengkalai tersebut menjadi kebun pangan vertikal yang menghasilkan sayuran segar bagi warga. Kegiatan berlangsung selama delapan bulan dengan melibatkan kelompok mitra non-produktif, sehingga tidak hanya memberdayakan masyarakat, tetapi juga mendorong interaksi sosial yang positif. Metode vertikal hydrofarm dipilih karena efisien di lahan sempit, hemat air, dan ramah lingkungan. Selain berkontribusi pada ketahanan pangan serta kesehatan melalui ketersediaan pangan segar, program ini diharapkan menciptakan ruang hijau yang bersih, tertata, dan fungsional. Dengan demikian, ruang liminal dapat bertransformasi menjadi pusat aktivitas sehat yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat perkotaan.
Copyrights © 2025