Pendistribusian infaq dan sodaqoh dengan fungsi konsumtif telah dipandang sebagai sebagai langkah yang menjadikan mustahiq menjadi tidak produktif, sehingga langkah ini perlu disempurnakan untuk kesejahteraan para mustahiq dalam rentang waktu yang lama, karena permasalahan kemiskinan tidak mudah untuk dirubah, dengan jumlah penerimaan G-Koin Lazisnu lumajang yang mencapai hingga 200 juta pertahunnya maka bukan tidak mungkin mungkin untuk melaksanakan penyaluran secara produktif, adanya hal tersebut Lazisnu lumajang membuat program penyaluran ternak secara bergulir agar kemandirian ekonomi para mustahik bisa meningkat. Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini untuk mencari fakta- fakta mengenai efektifitas penyaluran ternak bergulir dan mencari keterangan secara faktual dengan melihat fenomena sosial tentang tingkat ke efektifan penyaluran ternak bergulir lazisnu terhadap peningkatan usaha mikro mustahik. Penyaluran dana infaq G-Koin melalui program ternak bergulir efektif dalam mengembangkan kemandirian mustahik, adanya pengawasan, ketepatan dan efisiensi pengunaan dana dari pihak lazisnu berhasil mengakselerasi kemandirian ekonomi mustahik. Namun dari adanya sisi keberhasilan masih ada kendala yang dihadapai yaitu kurangnya pemahaman mustahik mengenai program ternak bergulir yang menyebabkan lambannya pengembalian oleh pihak mustahik. penyaluran dana G-Koin dalam bentuk ternak bergulir sudah efektif, namun perlu ada perbaikan adanya pemberian soft skill kepada mustahik agar hasil ternak tidak hanya menjadi saving dana tapi juga dapat manjadi pendapatan utama para mustahik.
Copyrights © 2025