ABSTRAK Biodrying merupakan teknik bioenergi yang memanfaatkan sampah untuk menghilangkan kadar air dan meningkatkan nilai kalor serta suhu sehingga berpotensi sebagai sumber energi terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan formulasi konsorsium mikrob dengan talk dan molase untuk proses biodrying sampah organic, mengukur pengaruh bahan pembawa terhadap efektivitas biodrying, serta mencari waktu yang optimal untuk proses biodrying. Konsorsium mikrob yang digunakan adalah Bacillus thuringiensis SAHA 12.12, Lactobacillus plantarum IN05, Rhizobium sp. RIKG, Sacharomyces cerevisiae L1, Streptomyces sp. A4J, dan Trichoderma sp. T2J dari koleksi Laboratorium Mikrobiologi IPB. Penggunaan konsorsium mikrob dapat mempengaruhi hasil biodrying limbah organik yang diukur meliputi nilai kalor, kadar air, dan penurunan bobot. Formulasi dengan molase dapat meningkatkan efisiensi biodrying (0,57), meningkatkan nilai kalor (118%-129%), kadar air (56%), penurunan bobot (34,5%), rasio C/N (32), dan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan pembawa lain. Formulasi dalam bentuk talek memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan dengan molase. Oleh karena itu, formulasi dengan bahan pembawa molase berpotensi meningkatkan efisiensi biodrying dan talek dapat meningkatkan viabilitas masa simpan konsorsium mikrob. Kata kunci: Biodrying, konsorsium mikrob, sampah organik, molase, talek.
Copyrights © 2025