Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in Cianjur Regency remain a public health challenge. One preventive measure is through antenatal care (ANC) services according to the standard of six visits (K6). This study aims to analyze strategies to increase the coverage of pregnant women services according to the K6 standard in preventing MMR/IMR in the Regency. Methods: The method used is a sequential explanatory mixed method. The quantitative stage used a cross-sectional design with 111 pregnant women respondents, analyzed using Partial Least Squares (PLS) to examine the effect of family support, access to services, knowledge of pregnant women, and completeness of infrastructure on K6 coverage. The qualitative stage was conducted through in-depth interviews with coordinating midwives, heads of community health centers, cadres, pregnant women, and the Health Office to explore inhibiting and supporting factors for achieving K6. Result: Quantitative results showed that all variables significantly influenced K6 coverage (p<0.05). Qualitative results revealed the main obstacles were the availability of equipment, distance from facilities, limited supporting examinations, and low family awareness. The integration of both findings indicates that increasing K6 coverage requires comprehensive intervention. Conclusion, strategies to increase K6 coverage in Cianjur Regency must be based on strengthening family support, facilitating access, improving maternal health literacy, and providing adequate facilities and infrastructure. These findings provide the basis for formulating local policies to reduce maternal and infant mortality rates. ABSTRAKAngka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Cianjur masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pencegahan adalah melalui pelayanan antenatal care (ANC) sesuai standar enam kali kunjungan (K6). Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi peningkatan cakupan pelayanan ibu hamil sesuai standar K6 dalam pencegahan Kematian ibu dan bayi di Kabupaten. Metode: Metode yang digunakan adalah sequential explanatory mixed method. Tahap kuantitatif menggunakan desain cross-sectional dengan 111 responden ibu hamil, dianalisis menggunakan Partial Least Squares (PLS) untuk menguji pengaruh dukungan keluarga, akses layanan, pengetahuan ibu hamil, dan kelengkapan sarana-prasarana terhadap cakupan K6. Tahap kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dengan bidan koordinator, kepala puskesmas, kader, ibu hamil, dan Dinas Kesehatan untuk menggali faktor penghambat dan pendukung pencapaian K6. Hasil kuantitatif menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh signifikan terhadap cakupan K6 (p<0,05). Hasil kualitatif mengungkapkan hambatan utama berupa ketersediaan alat, jarak fasilitas, keterbatasan pemeriksaan penunjang, serta rendahnya kesadaran keluarga. Integrasi kedua temuan menunjukkan bahwa peningkatan cakupan K6 memerlukan intervensi komprehensif. Kesimpulan, strategi peningkatan cakupan K6 di Kabupaten Cianjur harus berbasis pada penguatan dukungan keluarga, kemudahan akses, peningkatan literasi kesehatan ibu, serta kelengkapan sarana dan prasarana. Temuan ini menjadi dasar bagi perumusan kebijakan lokal dalam menekan kasus kematian ibu dan bayi.
Copyrights © 2025