Perkembangan teknologi digital secara pesat telah mengubah pola komunikasi, gaya hidup, dan sistem nilai masyarakat global. Meski menawarkan berbagai kemudahan, era digital juga meningkatkan tantangan psikologis seperti kecemasan, depresi, stres, dan kesepian. Praktik spiritual merupakan salah satu instrumen yang diyakini mampu memperkuat kesejahteraan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh spiritualitas dan praktik keagamaan terhadap kesehatan mental di era digital, dengan menekankan bagaimana ritual ibadah, kontemplasi, doa, zikir, dan komunitas religius meningkatkan ketahanan emosional serta kepuasan hidup. Dengan metode deskriptif kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian menunjukkan bahwa praktik spiritual baik institusional maupun individual berfungsi sebagai faktor protektif melalui pemberian makna hidup, regulasi emosi, kerangka moral, serta dukungan sosial. Digitalisasi menyediakan peluang baru dalam memperluas akses terhadap praktik keagamaan melalui ibadah daring, kajian virtual, dan platform meditasi, meskipun menghadirkan tantangan terhadap keotentikan pengalaman spiritual. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa praktisi spiritual yang aktif memiliki tingkat stres dan depresi lebih rendah, optimisme lebih kuat, serta kemampuan koping yang lebih baik. Studi ini menyimpulkan bahwa praktik spiritual merupakan dimensi penting dalam kesehatan mental holistik dan perlu diintegrasikan ke dalam upaya promosi kesehatan mental di era digital.
Copyrights © 2025