ABSTRACT This study aims to analyze the effect of using wayang puppet media based on folktales on the storytelling skills of fourth-grade students at SD Negeri Sraten. The research was motivated by the low storytelling ability of students, as indicated by difficulties in delivering stories coherently, expressively, and engagingly, which are largely caused by the limited use of innovative and interactive learning media. This study employed a quantitative approach with a quasi-experimental design using a One-Group Pretest–Posttest Design. The research subjects consisted of 28 fourth-grade students. Data were collected through storytelling ability tests administered before and after the implementation of the wayang puppet media and analyzed using normality tests, homogeneity tests, and a one-sample t-test. The results showed a t-value of 7.440 with a significance value of 0.000 < 0.05, indicating a significant difference between the pretest and posttest scores. The students’ mean score increased from 74.07 to 82.29 after using the wayang puppet media. These findings demonstrate that the wayang puppet media based on folktales is effective in improving students’ storytelling skills across cognitive, affective, and psychomotor aspects. Furthermore, the media also fosters learning motivation, creativity, and appreciation of local culture within the context of Indonesian language learning in elementary schools. Keywords: wayang puppet, folktales, storytelling skills ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media boneka wayang cerita rakyat terhadap peningkatan kemampuan bercerita siswa kelas IV SD Negeri Sraten. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada rendahnya keterampilan bercerita siswa yang ditandai dengan kesulitan dalam menyampaikan cerita secara runtut, ekspresif, dan menarik, yang disebabkan oleh kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif dan interaktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi experiment) dan desain One Group Pretest–Posttest. Subjek penelitian berjumlah 28 siswa kelas IV. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan bercerita sebelum dan sesudah penerapan media boneka wayang cerita rakyat, kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan One Sample t-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t-hitung sebesar 7,440 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Nilai rata-rata siswa meningkat dari 74,07 menjadi 82,29 setelah penggunaan media boneka wayang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media boneka wayang cerita rakyat efektif dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu, media ini juga mampu menumbuhkan motivasi belajar, kreativitas, serta rasa apresiasi terhadap budaya lokal dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Kata Kunci: boneka wayang, cerita rakyat, kemampuan bercerita
Copyrights © 2025