Industri tahu memiliki peran strategis dalam penyediaan protein nabati, namun efisiensi tata letak fasilitas dan pengelolaan limbahnya masih rendah. Kajian ini bertujuan menganalisis keterkaitan keduanya dalam mendukung keberlanjutan UMKM pangan melalui metode Systematic Literature Review (SLR) terhadap 25 publikasi (2016–2025) dari Scopus, MDPI, ScienceDirect, dan SINTA. Hasil menunjukkan bahwa penerapan Systematic Layout Planning (SLP) dan hygienic zoning menurunkan jarak perpindahan bahan hingga 50% dan meningkatkan efisiensi kerja hingga 40%, sementara pengolahan limbah tahu melalui fermentasi, pengeringan, dan ekstraksi superkritis menghasilkan produk bernilai tambah seperti tempeh okara, minuman probiotik, dan pakan tinggi protein. Integrasi efisiensi layout dan waste valorization membentuk model Circular Agroindustry agar meningkatkan efisiensi sumber daya lebih dari 40%. Penelitian ini menegaskan bahwa tata letak efisien dan pengelolaan limbah terintegrasi merupakan strategi utama menuju industri tahu berkelanjutan. Keterbatasan penelitian ini mencakup minimnya studi empiris khusus UMKM tahu dan belum adanya validasi lapangan, sehingga riset lanjutan perlu menguji model integratif ini secara praktis.
Copyrights © 2025