AbstrakRuas jalan Payahe-Weda sering terjadi longsoran akibat tingginya intensitas pelapukan, curah hujan yang tinggi, lebatnya vegetasi, serta morfologinya cenderung berbukit dengan lereng curam. Penelitian analisis litologi bawah permukaan menggunakan metode geolistrik pada lokasi longsoran jalan Payahe-Weda dilaksanakan pada 2 titik, yaitu STA 01+200 dan STA 01+450. Kegiatan penanganan longsoran jalan pada kedua lokasi tersebut membutuhkan data litologi untuk kebutuhan desain lereng dan penangananya sehingga penting dilakukan analisis litologi menggunakan geolistrik konfigurasi Wenner-Alpha. Tahapan penelitian dimulai dari persiapan, pengambilan data lapangan berupa singkapan batuan di lokasi, data beda potensial dan kuat arus, spasi elektroda, elevasi, koordinat dan arah lintasan. Penelitian ini terkategori penelitian kuantitatif dalam hal pengukuran nilai resistivitas batuan, tetapi interpretasi litologinya bersifat kualitatif. Hasil penelitian pada lokasi STA 01+200, litologi pada lintasan tersebut adalah lempung pasiran, konglomerat, dan bedrock. Pada lintasan ini mengindikasikan adanya anomali berupa zona rekahan, perubahan kondisi lapisan batuan dampak dari terjadinya subsiden yang dijumpai di permukaan. Lintasan STA 01+450 litologinya juga relatif sama, yaitu lempung pasiran, konglomerat, dan bedrock. Resistivitas lempung pasiran 16,1-123 Ωm kedalaman 0-14 m, konglomerat resistivitasnya 120-1000 Ωm kedalaman 6-25 m sedangkan bagian bedrock resistivitas paling tinggi menunjukan batuannya keras sehingga tahanan jenisnya besar, yaitu 200-4000 Ωm dengan kedalaman 18,5-31,9 m.Kata kunci: bedrock, konglomerat, litologi, Payahe-Weda, Wenner-Alpha
Copyrights © 2025