Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi dalam membangun brand awareness, dengan studi kasus di PAUD Nailatul Muna, Kabupaten Bogor. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teori utama yang digunakan adalah Two-Way Symmetrical Communication dari James E. Grunig, yang menekankan pentingnya komunikasi dua arah yang seimbang antara lembaga dan publiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun PAUD Nailatul Muna memiliki keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi, mereka mampu membangun citra positif melalui pendekatan komunikasi yang partisipatif dan relasional. Strategi komunikasi informal yang dijalankan oleh guru dan pengelola terbukti efektif dalam meningkatkan kepercayaan orang tua dan memperkuat keterikatan emosional antara sekolah dan masyarakat. Namun, tantangan seperti rendahnya partisipasi sebagian orang tua serta belum adanya tim humas profesional masih menjadi hambatan dalam optimalisasi strategi komunikasi jangka panjang. Penelitian ini juga menekankan pentingnya dokumentasi visual dan komunikasi digital yang konsisten sebagai bagian dari penguatan brand awareness pada lembaga pendidikan dasar. Kata Kunci: strategi humas; komunikasi dua arah; brand awareness; pendidikan anak usia dini; komunikasi partisipatif.
Copyrights © 2025