Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran berdiferensiasi berbasis asesmen diagnostik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di MI Yaminas Loppe. Latar belakang penelitian ini didasari oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran akibat tidak adanya asesmen awal, serta kesulitan guru dalam mengimplementasikan kurikulum karena keterbatasan akses dan sumber daya di daerah terpencil. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan pendekatan model ADDIE yang meliputi tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa guru belum menerapkan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik karena tidak adanya instrumen asesmen diagnostik. Instrumen yang dikembangkan mencakup asesmen awal kognitif (berupa soal esai) dan nonkognitif (gaya belajar), yang dirancang menggunakan aplikasi Canva dan Microsoft Word. Hasil validasi oleh tiga ahli menunjukkan tingkat validitas sangat tinggi dengan skor rata-rata 85,3%, serta disertai perbaikan berdasarkan saran para validator. Produk asesmen kemudian diimplementasikan kepada 9 peserta didik kelas V dan satu guru kelas. Hasil uji praktikalitas menunjukkan skor 80% dari siswa dan 92% dari guru, yang mengindikasikan bahwa produk praktis dan mudah digunakan dalam pembelajaran. Penerapan instrumen asesmen ini mampu memetakan kemampuan awal dan gaya belajar siswa, sehingga mendukung guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu. Dengan demikian, pengembangan model pembelajaran berdiferensiasi berbasis asesmen diagnostik ini terbukti valid, praktis, dan efektif untuk diterapkan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di MI Yaminas Loppe.
Copyrights © 2025