Kelemahan sistem pengendalian persediaan di PT. X meliputi fluktuasi jumlah stok barang di gudang yang sering berubah-ubah serta permintaan yang sulit diprediksi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kekurangan atau kelebihan stok di gudang akibat ketidakpastian permintaan. Perlu dilakukan pengoptimalan dalam pemesanan barang agar persediaan di gudang terpenuhi sesuai permintaan retail sehingga tidak menyebabkan kekurangan stok (stockout) dan penumpukan barang (overstock) di akhir karena keterlambatan kedatangan barang. Oleh karena itu digunakan metode Simulasi Monte Carlo untuk meramalkan jumlah permintaan barang dan digunakan untuk memprediksi lead time pemesanan barang yang bersifat probabilistik. Selanjutnya digunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) model probabilistik guna untuk mengidentifikasi jumlah pemesanan dan persediaan produk Coca-Cola pada periode yang akan datang dan menghitung total biaya persediaan minimum digudang menggunakan data historis November 2023-Oktober 2024. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan perbandingan Total Biaya Persediaan menggunakan EOQ Probabilistik mendapat penghematan sebesar Rp 7.917.429 atau sebedar 13,7% dari kebijakan perusahaan saat ini.
Copyrights © 2025