Penyakit tidak menular saat ini merupakan salah satu tantangan utama dalam bidang kesehatan yang perlu diwaspadai. Fenomena ini dipengaruhi oleh tingginya prevalensi serta angka mortalitas penyakit tidak menular di seluruh dunia. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita masyarakat dan termasuk ke dalam empat besar penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian terbanyak. IDF (International Diabetes Federation) melaporkan lebih dari 536 juta orang di dunia hidup dengan diabetes, dan Indonesia diprediksi akan mengalami kenaikan jumlah penderita diabetes melitus yang signifikan. Berdasarkan aspek fisiologis, stres dapat memicu terjadinya perubahan dalam fungsi sistem tubuh, termasuk ketidakseimbangan hormonal. Kondisi stres menyebabkan tubuh menghasilkan hormon kortisol berlebih dan menstimulasi kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon epinefrin yang menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai artikel yang membahas tentang tingkat stres dan kadar gula darah acak pada penderita diabetes melitus. Penelitian ini merupakan literature review yang memanfaatkan tiga basis data, yaitu Google Scholar, PubMed, dan Crossref. Beberapa artikel yang telah didapat akan diseleksi secara bertahap dan disesuaikan dengan kriteria peneliti. Berdasarkan tujuh artikel yang dilakukan review di dapatkan hasil terdapat hubungan antara kedua variabel yang bernilai positif. Stres berkontribusi terhadap terjadinya fluktuasi kadar glukosa darah yang tidak stabil, walaupun sudah dilakukan pengelolaan melalui aktivitas fisik, diet, dan terapi obat yang sesuai. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara stres dengan kadar gula darah acak pada pasien diabetes melitus.
Copyrights © 2025